Niat Puasa Qadha untuk Membayar Hutang Puasa Ramadhan: Kewajiban dan Tata Caranya

13 April 2024, 18:29 WIB
Ilustrasi - Bacaan niat puasa Qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan, bagaimana kewajiban dan tata cara melaksanakannya. /Pexels.com/@Alena Darmel

BERITA DIY - Berikut ini bacaan niat puasa Qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan, bagaimana kewajiban dan tata cara melaksanakannya, simak artikel ini.

Puasa Ramadan bulan suci yang penuh berkah bagi umat Islam, merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu yang mampu.

Namu terkadang, ada halangan yang membuat seseorang tidak dapat melaksanakan puasa Ramadan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Untuk itu, Allah SWT dengan penuh kebijaksanaan memberikan solusi melalui ibadah puasa qadha.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 6 Hari Lengkap Jadwal Puasa Sunnah Setelah Lebaran Idulfitri Dimulai Kapan

Puasa Qadha adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk menggantikan puasa Ramadan yang terlewat.

Ini adalah ketetapan Allah SWT bagi mereka yang, meskipun mampu, terhalang oleh berbagai aktivitas tertentu. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184:

"Beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Puasa qadha dapat dilakukan di luar bulan Ramadan, mulai dari bulan Syawal hingga Syaban.

Niat Puasa Qadha

Saat menjalankan puasa Qadha, niat harus disampaikan sejak malam sebelumnya hingga sebelum waktu fajar saat sahur.

Baca Juga: Punya Hutang Puasa Ramadhan, Apakah Boleh Menjalankan Puasa Syawal, Simak Penjelasannya!

Niat tersebut diucapkan dengan penuh kesadaran, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: “Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.”

Ketika waktu berbuka tiba, doa berbuka puasa Qadha juga seharusnya dibaca dengan penuh penghayatan:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahuma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.

Baca Juga: Apa Boleh Qodho Puasa Ramadhan Niatnya Digabung dengan Puasa Sunnah Syawal, Ganti Puasa atau Syawal Dulu?

Penting untuk dicatat bahwa menunaikan kewajiban puasa Qadha adalah suatu hal yang tidak bisa ditunda-tunda.

Meskipun seseorang masih diperbolehkan menjalankan puasa Ramadan berikutnya, ia tetap harus segera melunasi utangnya setelah bulan Ramadan berakhir.

Bagi yang mengalami kelalaian dalam membayar hutang puasa, tidak hanya cukup dengan mengqadha saja, tapi juga diwajibkan membayar fidyah.

Fidyah ini berupa memberi makanan kepada fakir miskin. Besaran fidyah ditentukan dengan mengalikan biaya makan dan minum dengan jumlah hari puasa yang terlewat. Hal ini berlaku bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa secara fisik.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal yang Bisa Dibaca Pagi Hari Beserta Tata Cara Puasa dan Keutamaannya! 

Dengan memahami kewajiban ini, umat Islam diingatkan akan pentingnya menjalankan ibadah dengan sempurna, serta memberikan perhatian pada tanggung jawab agama.***Kuncoro Ahmad Tofian

Editor: Aziz Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler