Untuk mendaftar dalam program PKH, prosesnya sederhana dan dapat diakses melalui aplikasi Cek Bansos.
Pekerja yang berminatharus mengunduh aplikasi tersebut dari Google Play Store dan melengkapi proses pendaftaran.
Langkah-langkah pendaftarannya meliputi:
1. Pembuatan Akun: Pertama, buatlah akun di aplikasi Cek Bansos dengan menggunakan data diri seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), dan foto selfie. Ini akan menjadi langkah awal untuk memasuki sistem verifikasi.
2. Login dan Pengisian Data: Setelah akun terbuat, masuk kembali ke aplikasi dengan user id dan password yang telah didaftarkan. Isi data diri secara lengkap dan akurat untuk memastikan proses verifikasi berjalan lancar.
Baca Juga: SELAMAT! NIK KTP Terdaftar Di Sini Masuk 10 Juta Penerima BLT 2,4 Juta di 2024 Tanpa BSU BPJS Ketenagakerjaan
3. Pilih Menu Aplikasi: Dalam aplikasi, akan tersedia beberapa menu seperti Profil, Cek Bansos, Tanggapan Kelayakan, dan Daftar Usulan. Pengguna bisa menjelajahi setiap menu untuk memahami lebih lanjut tentang proses pendaftaran dan kriteria penerima bantuan.
4. Daftar Usulan: Untuk mendaftar sebagai calon penerima bantuan, pilih menu 'Daftar Usulan' dan isi formulir yang tersedia dengan informasi yang benar dan akurat.
Data yang harus diisi mencakup informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, nomor NIK KTP, nomor KK, serta melampirkan foto selfie dan foto rumah.
Kriteria Penerima Bantuan BST PKH:
Program BST PKH memiliki beberapa kategori penerima dengan besaran bantuan yang berbeda:
- Kategori Ibu Hamil/Nifas: Rp. 3.000.000,-
- Kategori Anak Usia Dini 0 s.d. 6 Tahun: Rp. 3.000.000,-
- Kategori Pendidikan Anak SD/Sederajat: Rp. 900.000,-
- Kategori Pendidikan Anak SMP/Sederajat: Rp. 1.500.000,-
- Kategori Pendidikan Anak SMA/Sederajat: Rp. 2.000.000,-
- Kategori Penyandang Disabilitas Berat: Rp. 2.400.000,-
- Kategori Lanjut Usia: Rp. 2.400.000,-
Pekerja Indonesia yang terdaftar dalam sistem PKH akan mendapatkan manfaat BLT sebesar Rp 2,4 juta pada tahun 2024.
Kabar baik ini memberikan harapan baru bagi banyak orang yang mungkin telah mengalami tekanan ekonomi akibat berbagai tantangan seperti kenaikan harga BBM.***