Ordal Itu Apa, Orang Dalam Artinya Apa yang Disinggung Anies Baswedan ke Prabowo? Simak Makna Kata Ordal

12 Desember 2023, 21:34 WIB
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terlibat debat panas saat debat Capres di KPU, Selasa 12 Desember 2023. /Youtube/KPU RI/

BERITA DIY - Dalam dunia politik Indonesia, istilah "ordal" atau "orang dalam" sering kali menjadi topik perdebatan hangat.

Malam ini, Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, menyoroti fenomena ini dalam konteks politik nasional, khususnya dalam pembicaraannya dengan Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto.

Anies mengungkapkan kekhawatirannya tentang dominasi ordal dalam masyarakat Indonesia, yang menurutnya dapat merusak tatanan kehidupan yang telah terbentuk.

Apa itu Ordal?

Istilah "ordal" atau "orang dalam" sebenarnya sudah tidak asing lagi di Indonesia.

Baca Juga: Apa Itu Skibidi Toilet Sindrom? Apa Solusi Anak Terkena Sindrom Skibidi Toilet, Apakah Nyata & Tidak Baik?

Dalam konteks umum, istilah ini merujuk pada individu yang memiliki akses atau koneksi khusus dalam suatu organisasi atau lembaga, yang memungkinkan mereka untuk mempengaruhi keputusan atau proses tertentu dari dalam.

Hal ini sering terlihat dalam praktik rekrutmen di perusahaan, di mana orang dalam berperan memudahkan penerimaan kerabat atau kenalan ke dalam organisasi, terlepas dari kompetensi mereka.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "orang dalam" diartikan sebagai seseorang yang berada di lingkungan tertentu, seperti pekerjaan atau golongan.

Definisi ini menyiratkan keberadaan seseorang yang memiliki posisi atau pengaruh khusus yang bisa memengaruhi dinamika dalam lingkungan tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Revamp Dalam Game Mobile Legends, Ini Arti Revamp Skin ML Dilengkapi Artinya Revamp Nerf dan Buff

Konteks dalam Politik

Dalam konteks politik, seperti yang disinggung oleh Anies Baswedan, ordal dapat diartikan sebagai individu yang memiliki kekuasaan atau pengaruh khusus dalam suatu lingkungan politik, memungkinkan mereka untuk mempengaruhi keputusan atau arah kebijakan.

Fenomena ini sering kali dikritik karena dapat menimbulkan nepotisme dan kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan.

Kehadiran ordal dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik dan bisnis, dapat memiliki implikasi sosial yang signifikan.

Ini mencakup potensi kerusakan integritas institusional, penurunan standar meritokrasi, serta munculnya ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam distribusi peluang.***

Editor: MR Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler