Apa Itu Nyamuk Wolbachia, Apakah Berbahaya Bagi Manusia dan Lingkungan? Ini Cara Kerja Nyamuk Ber-Wolbachia

19 November 2023, 10:20 WIB
Ilustrasi - Apa itu nyamuk Wolbachia, apakah berbahaya bagi manusia dan lingkungan, begini cara kerja nyamuk ber-Wolbachia untuk kurangi penyebaran DBD. /PEXELS/Jimmy Chan

BERITA DIY - Cari tahu apa itu nyamuk Wolbachia, apakah berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Cek penjelasan Kemenkes jangan sampai salah memahaminya.

Akan dijelaskan bagaimana cara kerja nyamuk ber-Wolbachia untuk kurangi penyebaran DBD. Ternyata nyamuk yang terinfeksi bakteri jenis ini membawa manfaat bagi manusia.

Akhi-akhir ini telah ramai soal nyamuk Wolbachia. Bagi masyarakat awam tentunya hal ini terdengar asing. Anda bisa mengetahui jawaban apa itu nyamuk ber-Wolbachia di sini.

Seperti yang kita tahu, di Indonesia angka kematian akibat DBD cukup tinggi. Upaya untuk mencegah dan mengurangi angka kematian tersebut telah banyak dilakukan.

Baca Juga: Viral Nyamuk Wolbachia ‘Bill Gates’, Benarkah Sebar Genetik LGBT di Indonesia? INI Fakta yang Mencengangkan

DBD atau demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinveksi virus dengue. Virus tersebut bisa menyebar ke manusia yang digigitnya.

Pencegahan penuluran dan penyebaran virus ini dapat dilakukan dengan membiasakan pola hidup bersih dengan menerapkan 3 M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Selain cara tersebut, kini telah ditemukan cara pencegahan baru yang tentunya juga aman bagi manusia dan lingkungan, yakni melalui penyebaran nyamuk ber-Wolbachia atau juga dikenal dengan nyamuk Wolbachi.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes pada Kamis, 16 November 2023, nyamuk ber-Wolbachi sebenarnya adalah nyamuk biasa yang telah terinfeksi oleh bakteri Wolbachia. Bakteri ini memilik peran dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Baca Juga: Keajaiban di Balik Nyamuk, Salah Satunya Menjadi Inspirasi Ilmu Bedah

Dengan demikian nyamuk tersebut tidak bisa lagi menularkan virus dengue ketika menghisap darah dari orang yang terinveksi virus dengue. Bakteri Wolbachia juga ditemukan di telur nyamuk, sehingga dapan diwariskan ke keturunannya.

Hal ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan nyamuk pencegah penularan DBD. Caranya yakni dengan mengawinkan nyambuk betina ber-Wolbachia dengan nyamuk biasa, nantinya akan dihasilkan keturunan yang sudah terinveksi Wolbachia.

Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk dna tidak dapat menginveksi manusia. Bakteri ini akan mati jika berada di luar sel tubuh serangga. Wolbachia secara alami telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk aedes albopictus.

Dengan demikian dapat disimpulkan jika nyamuk Wolbachia aman dan tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Saat ini Kemenkes sudah mulai menyebarkan nyamuk jenis ini, salah satunya di Yogyakarta.

Baca Juga: Gejala DBD dan Cara Pencegahan Demam Berdarah Dengue, Lakukan 3M!

Dilansir dari laman Sehat Negeriku pada Jumat, 22 Juli 2022 disebutkan jika penyebaran nyamuk ber-Wolbachia di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul telah menunjukkan dampak yang baik.

"Penelitian WMP Yogyakarta, sudah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang kita sebari nyamuk angka denguenya menurun 77,1% dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1%. Intervensi ini efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue,” ujar Prof. Uut.

Itulah penjelasan apa itu nyamuk Wolbachia, apakah berbahaya bagi manusia dan lingkungan, begini cara kerja nyamuk ber-Wolbachia untuk kurangi penyebaran DBD.***

Editor: Bagus Aryo Wicaksono

Tags

Terkini

Terpopuler