BERITA DIY - Berikut ada infromasi hukum kredit motor dalam Islam, dan cara syariah cicilan motor dan mobil agar halal anti haram.
Simak rangkuman info hukum kredit motor di dealer, hukum kredit motor menurut MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan hukum kredit mobil melalui leasing.
Sepeda motor merupakan kebutuhan transportasi yang vital untuk kemudahan mobilitas sehari-hari. Dengan program kredit atau cicilan kini masyarakat makin mudah untuk membeli kendaraan bermotor.
Lantas, apa hukum kredit motor menurut Islam?
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyatakan hukum kredit motor memang rawan dengan riba, namun tetap disesuaikan dengan kondisi debitur (peminjam) itu sendiri.
Baca Juga: Hukum Cukur Rambut dan Batas Potong Kuku sebelum Idul Adha 2023 Menurut Ulama serta Hadist
Jika dengan menyicil tidak mengganggu kebutuhan primer, hukum kredit motor adalah diperbolehkan. Pastikan tidak berdampak buruk pada ekonomi keuangan Anda.
Nah, untuk meminimalisir riba, baiknya Anda memilih kredit motor dengan cara syariah, yang mana jelas secara akad, detail bunga (pinjaman syariah tidak mengenal bunga tapi biaya jasa).
Untuk memulai kredit motor tanpa riba, debitur dan kreditur (dealer/leasing) adalah memiliki mental yang amanah untuk melunasi cicilan motor tanpa riba.
Berikut langkah-langkah mempersiapkan kredit motor tanpa riba:
- Siapkan penghasilan tetap tiap bulannya.
- Siapkan uang muka atau down payment (DP) d lembaga keuangan syariah melunasi cicilan lain.
- Pilih lembaga keuangan syariah, baik dari bank maupun lembaga penyedia cicilan motor tanpa riba.
- Pilih lembaga penyedia cicilan motor tanpa riba.
Siapkan dokumen legal, semacam Kartu Keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), slip gaji atau penghasilan, serta berkas dokumen lainnya.
- Membayar angsuran tepat waktu setiap bulan.
Demikian hukum kredit motor dalam Islam, dan cara syariah cicilan motor dan mobil agar halal anti haram.***