Renungan Kamis Putih 6 April 2023 Bacaan Injil Yohanes 13:1-15, Bara Api dari Getsemani

5 April 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi. Renungan Kamis Putih 6 April 2023 dari bacaan Injil Yohanes 13: 1-15. /PIXABAY/reenablack

BERITA DIY - Simak renungan Kamis Putih hari ini Kamis, 6 April 2023 dari bacaan Injil Yohanes 13: 1-15 tentang Bara Api dari Getsemani.

Hari ini menjadi hari penting bagi umat Kristiani karena umat Kristiani akan mengenangkan peristiwa perjamuan terakhir Yesus bersama murid-Nya dalam kamis putih.

Pada hari Kamis Putih ini pula awal dari kisah sengsara Yesus sebelum wafat di salib akan kembali kita kenangkan.

 

Bacaan Injil dari Yohanes 13: 1-15 akan kembali mengingatkan kita akan peristiwa tersebut. Lalu kemudian, mari kita renungan bersama dipandu dengan renungan Kamis Putih berikut ini.

Baca Juga: Apa Itu Jumat Agung dan Paskah, Benarkah Hari Agung dalam Kristen? Ini Makna dari Telur Paskah

Renungan Kamis Putih 2023

Ketika tahu bahwa akan pergi ke suatu tempat yang mengerikan, pergumulan apa yang muncul dalam hati kita? Yesus tahu bahwa kematian dengan cara mengerikan akan Ia derita. Betapa pedih Ia menatap semua itu.

 

Yesus tahu bahwa saatnya akan segera tiba. Ia amat susah hati untuk meninggalkan orang-orang yang dicintai-Nya. Allah yang menjadi manusia sungguh merasakan kepedihan, duka, ketakutan, dan kegelisahan.

Ia yang dapat membangkitkan orang mati membiarkan diri-Nya dan kemanusiaan-Nya untuk dikuasai oleh kegelapan.

Seusai misa Kamis Putih selalu ada sesi di mana umat diundang untuk melakukan tuguran. Kita semua diundang oleh Kristus untuk senantiasa berjaga dan berdoa. Supaya tahan dalam menanggung derita kehidupan.

 

Baca Juga: Kumpulan Lagu Rohani Paskah 2023 Lengkap dengan Lirik: Ada Via Dolorosa Hingga S'bab Kau Besar

Berjaga menjadi kata penting, sebab cawan kehidupan ini tidak bisa dihindari. Dalam seluruh dimensi kehidupan, kita semua menemukan dimensi anggur yang tercurah, yakni cucuran darah

Kehidupan ini berjalan karena ditopang oleh cucuran darah orang-orang kecil. Dalam hidangan makanan yang kita santap, ada tetesan keringat para petani dan peternak.

 

Pada pakaian yang kita kenakan, ada jerih payah para buruh dan petani kapas. Di balik kemudahan kita mendapatkan sembako, ada kerja keras para pedagang pasar yang sudah berjualan sejak dini hari.

Kita semua diundang untuk meneteskan darah. Akan tetapi, sama seperti para murid, sering kali kita tidak sanggup berjaga.

Baca Juga: Makna Jumat Agung 7 April 2023 di Hari Libur Nasional, Kapan Paskah Apa Ada Cuti Bersama?

 

Untuk mereka yang telah mengucurkan darah, demi kasih-Nya terhadap mereka, Yesus menerima cawan dari Bapa. Meski berat, Yesus menyatakan "ya" untuk menerima cawan itu.

Dalam diri Yesus pastilah yang lebih dominan adalah perasaan-perasaan positif, meskipun tidka terhindari bahwa ada perasaan-perasaan negatif yang turut berkecamuk di dalamnya.

Penting bagi kita meneladani Kristus untuk senantiasa menggali, menemukan dan mengelaborasikan motivasi-motivasi untuk maju.

 

Para murid tertidur karena mereka tidak memiliki motivasi itu. Yesus mampu memanggul salib dan menanggung pedihnya penyaliban di Golgota karena Ia menemukan motivasi di Gatsemani.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Paskah 2023 Lengkap dengan Ucapan Selamat Hari Raya Paskah Penuh Doa dan Harapan

Getsemani menjadi begitu penting karena di situlah Yesus menemukan titik api yang mengorbankan semangat-Nya, sehingga Ia berani menyongsong derita.

 

"Apakah cawan itu bisa dihindari?" Pertanyaan ini tidak butuh jawaban, tetapi kesanggupan dan Yesus sanggup untuk meminum darinya.

Oleh karena itu, ia memiliki ketenangan dalam menanggapi dan menjalani segala duka derita yang menghampiri-Nya.

Saat sepasukan prajurit datang bersama Yudas, Yesus menjawab dengan tenang. Tidak ada lagi keraguan sedikit pun!

Baca Juga: Apa Itu Sakramen Pengakuan Dosa Katolik? Ini Tata Cara Sakramen Tobat secara Pribadi Jelang Paskah 2023

Namun, para murid yang sepanjang malam ketiduran bagaikan orang yang kaget karena terbangun secara tiba-tiba. Petrus yang memiliki spontanitas tinggi lantas menggunakan pedangnya.

 

Tampak jelas bahwa di sini memiliki tidak fondasi sikap dalam menghadapi prahara. Ia masih hidup dalam mimpi-mimpi duniawinya. Petrus belum bangun. Ia tertidur karena dukacita, suatu perasaan negatif yang menguasainya karena menyaksikan gurunya akan menderita.

----------

Itulah renungan Kamis Putih hari ini Kamis, 6 April 2023 dari bacaan Injil Yohanes tentang Bara Api dari Getsemani oelh W. Teguh Santosa SJ dikutip dari Aplikasi Ekatolik.***

Editor: Sani Charonni

Tags

Terkini

Terpopuler