TEKS Khutbah Jumat Singkat NU Terbaru Edisi 10 Februari 2023 Tema Menyambut Isra Miraj

9 Februari 2023, 18:31 WIB
Ilustrasi - Contoh teks khutbah Solat Jumat singkat NU terbaru edisi 10 Februari 2023, tema menyabut Isra Mi Raj. /UNSPLASH/Raka Dwi Wicaksana

BERITA DIY - Berikut informasi contoh teks Khutbah Solat Jumat singkat NU terbaru edisi 10 Februari 2023, tema menyabut Isra Mi Raj.

Salah satu hari besar umat Islam yang akan diperingati sebentar lagi adalah Isra Miraj yang akan jatuh pada 18 Februari 2023 mendatang.

Untuk ini banyak khotib yang saat ini mencari teks khutbah Jumat singkat terbaru bertemakan isra Miraj yang digunaka sebagai referensi.

Isra Miraj sendiri merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yakni berkisar tahun 620-621 M atau jatuh pada 27 rajab yaitu pada tahun ke-10 kenabian.

Baca Juga: Isi Teks Khutbah Jumat NU Singkat Terbaru Edisi 3 Februari Tema Isra Mi'raj Lengkap dengan Doanya dan Link PDF

Peristiwa Isra Miraj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW hanya dalam satu malam, peristiwa ini begitu penting bagi umat muslim lantaran di sini lah turunya perintah untuk menunaikan solat 5 wajib lima waktu.

Untuk Anda yang sedang mencari contoh teks khutbah Solat Jumat singkat NU terbaru edisi 10 Februari 2023, tema menyabut Isra Mi Raj.

Berikut BERITA DIY sajikan teks khutbah Solat Jumat singkat NU terbaru edisi 10 Februari 2023, tema menyabut Isra Mi Raj yang dilansir dari Yayasan Pondok Pesantren Qomarul Hidayah Jawa Timur yang sempat disampaikan oleh Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ مُكَوِّنِ الْأَكْوَانِ، الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَّأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، الْمُنَزَّهِ عَنِ الشَّكْلِ وَالْأَعْضَاءِ وَالْأَرْكَانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِصِدْقٍ وَإِحْسَانٍ، أَشْهَدُ أنْ لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَزَّهُ عَنِ الْأَيْنِ وَالزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ الَّذِي كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ (الشورى: ١١)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Terkini Tema Keutamaan Bulan Rajab, Sya'ban, Ramadhan Memuat Dalil Hadits Nabi SAW

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Hadirin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah,

Khutbah pada siang hari ini mengambil tema “Allah Ada Tanpa Tempat”. Hadirin rahimakumullah, Seperti yang kita tahu bahwa Allah ada tanpa membutuhkan kepada tempat dan arah. Ia ada, tetapi keberadaannya tidak di atas ‘arsy, tidak di langit, tidak di atas, di bawah, di kanan, di kiri, di depan ataupun di belakang. Ia ada tapi keberadaannya tidak dapat dibayangkan sama sekali. Ia tidak bisa dan tidak boleh disamakan dengan apa pun dan siapa pun serta makhluk mana pun. Karena memang Ia bukan makhluk. Ia adalah Khaliq. Hakikat-Nya tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan makhluk. Tidak ada yang mengetahui hakikat-Nya kecuali hanya Dia. Keyakinan seperti ini telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, salaf maupun khalaf.

Salah satu yang dipropagandakan sebagian kelompok berpaham menyimpang tiap menjelang datangnya bulan Rajab hingga bulan yang mulia ini berakhir adalah tentang keberadaan Allah yang digambarkan sebagai dzat yang membutuhkan tempat. Mereka mengaku-ngaku sebagai pengikut ulama salaf padahal ulama salaf terbebas dari keyakinan mereka yang menyimpang. Kaum ini mengajarkan keyakinan bahwa Allah di atas ‘arsy. Terkadang mereka mengatakan Allah di langit. Dan terkadang mereka mengatakan Allah di atas. Mereka juga mempropagandakan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj menunjukkan bahwa Allah di atas. Mereka mengatakan, Nabi Muhammad diperintahkan naik ke atas untuk sowan menghadap kepada Allah yang berada di atas Sidratul Muntaha. Wal ‘iyadzu billah ta’ala.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat NU Terbaru tentang Rajab Waktu Terbaik untuk Evaluasi Kualitas Shalat

Sangat penting untuk disampaikan ke khalayak bahwa Allah tidak membutuhkan kepada apa pun, termasuk kepada tempat dan arah. Hal ini harus terus disampaikan secara masif kepada umat. Jika kita menganggap umat sudah tahu akan hal ini, lalu kita berhenti mensyiarkan keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat, sedangkan mereka terus-menerus tanpa henti menyampaikan bahwa Allah membutuhkan tempat, khatib khawatir ketidakbenaran yang disampaikan terus-menerus akan dianggap benar oleh publik. Ini yang sangat berbahaya. Berikutnya, ini bisa menjadi pintu masuk untuk mempropagandakan ajaran-ajaran mereka lebih lanjut, seperti pengafiran pelaku tawasul, tabarruk, pembagian tauhid menjadi tiga, dan lain-lain. Isra’ dan Mi’raj bukanlah dalil bahwa Allah di atas. Tidak ada satu pun ulama Ahlussunnah yang berpendapat demikian. Maksud dan tujuan dari Isra’ dan Mi’raj adalah memuliakan Nabi dan memperlihatkan kepada beliau sebagian dari tanda-tanda kemahakuasaan Allah di alam atas serta untuk menerima perintah shalat di suatu tempat yang mulia di atas sana yang tidak pernah dilakukan dosa dan maksiat di dalamnya.

Hadirin rahimakumullah,

Wajib kita yakini bahwa Allah ada tanpa membutuhkan kepada tempat dan arah. Dalil atas keyakinan ini dari Al-Qur’an adalah surat asy-Syura ayat 11 dan ayat-ayat muhkamat lainnya yang berkaitan dengan hal itu. Allah ta’ala menegaskan:

لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌۚ (الشورى: ١١)

Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai segala sesuatu pun dari makhluk-Nya” (QS asy-Syura: 11).

Baca Juga: Contoh Khutbah Pendek Jumat NU tentang Keutamaan Bulan Rajab dengan Bacaan Al Quran yang Menyentuh Hati

Lafazh ka dan mitsl secara makna sama, yakni seperti. Keduanya digabung dalam satu rangkaian untuk menguatkan makna bahwa Allah sungguh-sungguh tidak seperti segala sesuatu. Secara harfiah, ayat itu bermakna “Tidak ada yang seperti seperti Allah”. Jika yang seperti seperti Allah saja tidak ada, apalagi yang seperti Allah. Jadi ayat ini menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak serupa dengan apa pun dari semua segi.

Oleh karena itu, seandainya Allah bertempat, maka ia serupa dengan makhluk-Nya yang bertempat. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sedangkan dalil dari hadits di antaranya adalah sabda baginda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ (رواه مسلم)

Maknanya: “Ya Allah Engkaulah azh-Zhahir (segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya) tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Engkaulah al-Bathin (Yang tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di bawah-Mu” (HR Muslim) Al Hafizh al Baihaqi (w. 458 H) mengomentari hadits ini dalam kitab al Asma’ wa ash Shifat dengan mengatakan: “Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya, maka Dia ada tanpa tempat.”

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat NU Menyentuh Hati Terbaru Paling Bagus Tentang Bulan Rajab Lengkap dengan Doanya

Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,

Ijma’ ulama Ahlussunnah wal Jama’ah juga menjadi rujukan dalam hal ini. Di antara yang mengutip ijma’ bahwa Allah ada tanpa tempat adalah Imam Abu Manshur al Baghdadi (w. 429 H) dalam kitab al Farq baina al Firaq.
Beliau mengatakan: وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّهُ لَا يَحْوِيْهِ مَكَانٌ وَلَا يَجْرِي عَلَيْهِ زَمَانٌ “Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah sepakat menyatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak diliputi tempat dan tidak dilalui zaman.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Jika kita memahami sifat 20 yang wajib ‘aqli bagi Allah, maka kita akan dengan mudah menyimpulkan bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Salah satu sifat 20 bagi Allah adalah Mukhalafatuhu lil Hawadits: Allah berbeda dengan seluruh makhluk. Jika seluruh makhluk-Nya menempati suatu tempat, berarti Allah yang tidak serupa dengan makhluk pasti-lah tidak menempati suatu tempat. Dia ada tanpa tempat. Begitu juga sifat Qiyamuhu bi Nafsihi: Allah tidak membutuhkan kepada selain-Nya. Seandainya Allah menempati ‘arsy, langit atau arah atas, maka artinya Dia membutuhkan kepada makhluk-Nya yang bernama ‘arsy, langit dan arah atas. Tentu ini mustahil.

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Singkat Menyentuh Hati Tentang Menjaga Ibadah dari Godaan Pamer dan Doa Lengkap

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Begitu pentingnya keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat, sampai-sampai hal ini juga tidak luput dari perhatian para ulama Nusantara. Tidak kurang dari Syekh Nawawi al Bantani, Kiai Shaleh Darat, Mufti Betawi Sayyid Utsman, Rais Akbar NU Kiai Muhammad Hasyim Asy’ari, Pendiri Pesantren Zainul Hasan Kiai Muhammad Hasan al-Genggongi, Kiai Raden Asnawi Kudus, Kiai Sirajuddin Abbas, Syekh Ihsan Jampes, Kiai Abul Fadhol Senori Tuban, dan masih banyak lagi yang lain, mereka menegaskan secara eksplisit aqidah “Allah ada tanpa tempat” dalam karya-karya mereka. Agar khutbah ini tidak terlalu panjang, dalam kesempatan yang penuh kemuliaan ini, khatib hanya mengutip apa yang didawuhkan oleh pendiri NU, Rais Akbar NU dan Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang menyatakan dalam mukadimah kitab at-Tanbihat al-Wajibat liman Yashna’ al-Maulid bi al-Munkarat:

وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ

“Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia maha suci dari berbentuk (berjisim), arah, zaman dan tempat.”

Dari paparan khutbah di atas, menjadi jelas bagi kita bahwa keyakinan “Allah ada tanpa tempat” adalah aqidah yang benar dan berlandaskan Al-Qur’an, hadits Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kesepakatan umat di berbagai belahan dunia serta didukung dan disebarluaskan oleh para ulama di bumi Indonesia. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru 16 Desember 2022 Singkat, Bisa Membuat Jemaah Menangis: Persiapkan Kematian

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Demikian informasi contoh teks Khutbah Solat Jumat singkat NU terbaru edisi 10 Februari 2023, tema menyabut Isra Mi Raj.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler