Minggu Gaudete Artinya Apa? Renungan Minggu Adven Ketiga dan Arti Lilin Merah Muda dalam Masa Adven

10 Desember 2022, 12:00 WIB
Minggu Gaudete artinya apa, makna lilin warna merah muda dalam masa adven dan renungan minggu adven ketiga. /PIXABAY/Hans

BERITA DIY - Simak informasi Minggu Gaudete artinya apa lengkap dengan renungan adven minggu ketiga dan arti merah muda dalam masa adven.

Umat Katolik telah memasuki minggu ketiga dalam masa adven, artinya tak lama lagi Hari Raya Natal atau Kelahiran Tuhan Yesus Kristus sudah semakin dekat.

Minggu adven ketiga ini menjadi minggu yang istimewa karena disebut sebagai Minggu Gaudete dan lilin berwarna merah muda dalam lingkaran adven akan dinyalakan.

Renungan pada minggu adven ketiga ini juga semakin mengajak umat Katolik untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan sebaik mungkin.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Saat Natal di Indonesia? Berikut Tradisi Unik Perayaan Natal di Berbagai Daerah

Bagi umat yang masih bertanya-tanya Minggu Gaudete artinya apa? Berikut penjelasan lengkap minggu gaudete yang diperingati pada minggu adven ketiga, selengkapnya.

Dikutip dari Katolikpedia.id, Minggu ketiga dalam masa adven disebut Minggu Gaudete. Kata Gaudete sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah sukacita.

Sementara dikutip dari hidupkatolik.com, kata sifat besukacitalah berasal dari antifon pembukaan pada minggu ketiga adven yaitu Filipi 4: 4-5 yang berbunyi, "Bersukacitalah selalu dalam Tuhan, Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat,"

Baca Juga: Cara Buat Undangan Perayaan Natal 2022 Lengkap Link Download Gambar Pohon Natal PNG

Pada hari minggu adven ketiga atau minggu gaudete ini lilin berwarna merah muda dalam lingkaran adven dinyalakan bersama dengan dua lilin berwarna ungu lainnya.

Dikutip dari Katolisitas.org, warna merah muda artinya adalah sukacita dan kebahagiaan dan mengingatkan bahwa Natal sebentar lagi akan tiba.

Pada perayaan ekaristi Minggu Gaudete, warna liturgi merah muda digunakan mulai dari kasula dan stola romo, krah misdinar, lektor dan pemazmur dan samir prodiakon.

Penggunaan warna merah muda hanya digunakan pada hari Minggu saja dan bukan pada hari-hari sesudahnya .

Baca Juga: Natal Identik dengan Warna Apa? Ini Arti dan Makna Warna Merah dan Hijau dalam Perayaan Natal Tiap Tahun

Berikut contoh renungan Minggu Gaudete atau Minggu Adven Ketiga dikutip dari komkat-kwi.org berjudul Berbahagialah Orang yang Tidak Menjadi Kecewa dan Menolak Aku, selengkapnya.

Yohanes Pembaptis telah tampil sebagai nabi yang kuat, yang berani menegur dosa banyak orang, termasuk Herodes raja yang sedang berkuasa sehingga ia harus masuk penjara. Dialah yang memperkenalkan Yesus sebagai Mesias dan meyakini dirinya hanya sebagai pembuka jalan. Namun, ketika ia menderita di penjara, dan merasa harus menanggungnya sendiri, keyakinan Yohanes goyah. Ia pun mengutus muridnya untuk bertanya kepada Yesus: “Engkaukah yang akan datang itu, atau haruskah kami menanti yang lain?” Bagaimana reaksi Yesus? Dia menyuruh murid itu kembali dan menceritakan apa yang mereka dengar dan saksikan tentang segala yang diperbuat Yesus: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta ditahirkan, orang tuli mendengar, orang mati bangkit, dan orang miskin mendengar kabar baik. Yesus ingin Yohanes mengingat nubuat Yesaya, yang sedang digenapi dalam hidup dan pelayanan Yesus (Yesaya 29:18, 35:5-6). Maka, kebenaran firman itulah yang meneguhkan lagi iman Yohanes.

Pada awalnya Yohanes masih belum mengerti tentang suatu aspek penting dalam pekerjaan Mesias. Dan inilah yang terjadi pada Yohanes Pembaptis. Belum apa-apa dia sudah membayangkan dulu seperti apa itu Mesias. Dan dia rupanya menemukan bahwa Yesus tampaknya tidak cocok dengan gambaran tersebut. Lalu dia mulai merasa kecewa dengan Yesus. Yohanes Pembaptis juga punya kekurangan, dan belum memahami Mesias yang ia siapkan kedatangan-Nya. Dia hanya memahami satu aspek dari pekerjaan Mesias. Dia belum memahami aspek lain yang lebih penting, atau paling tidak sama pentingnya, dari pekerjaan Mesias itu.

Baca Juga: Natal Adalah Apa? Ini Sejarah dan Tradisi Natal di Berbagai Negara

Yesus menjelaskan siapa Yohanes itu. Kebesaran Yohanes Pembaptis terletak pada kualitas kerendahan hatinya. Dia tidak melakukan sesuatu yang hebat. Kebesarannya tidak terletak pada apakah dia menyembuhkan orang sakit atau tidak. Kebesaran Yohanes Pembaptis terletak pada kualitas wataknya. Pada saat ada yang bertanya kepada Yohanes Pembaptis, “Apakah kamu ini Mesias? Apakah kamu ini nabi besar? Lalu siapakah kamu?” Yohanes Pembaptis menjawab dengan jujur, “Tidak, aku bukanlah Mesias. Aku bahkan tidak layak untuk membuka tali kasut-Nya.”

Tak ada orang yang lebih besar daripada Yohanes, demikian Yesus memberikan kesaksian tentang Yohanes yang dapat kita teladani. Merendahkan diri sampai ke tingkat anak kecil, itu yang paling sedikit. Itu bukan tingkat terendah yang bisa kita capai tetapi yang turun ke tingkatan orang hukuman. Dan Allah akan meninggikan mereka.

Belajar dari sikap dan semangat Yohanes Pembaptis di minggu ke tiga adven ini, kiranya kita tidak menjadikan diri pusat dari apa yang telah Allah kerjakan. Kita hanyalah alat/sarana di tangan Tuhan untuk mewartakan kebaikan kasih Allah. Yesus adalah pusat pemberitaan, kabar gembira yang harus selalu diwartakan kepada siapa saja. Kehidupan-Nya adalah kehidupan yang paling berharga di dunia ini. Hikmat-Nya melampaui hikmat siapa pun. Tetapi Dia mengosongkan diri dan menjadi hina. Biarlah kita yang hina tidak lupa diri dan tidak menjadi kecewa kepada Tuhan hanya karena Dia menolak untuk menjadikan kita pusat dari karya-Nya.

Baca Juga: Jelang Natal 2022: Begini Tata Cara Pengakuan Dosa Gereja Katolik Lengkap Doa Tobat

Seluruh rencana Allah berpusat pada Kristus. Biarlah kita melihat semua tanda-tanda yang Yesus kerjakan dengan cara yang benar. Banyak orang percaya kepada tanda-tanda mujizat itu tetapi sedikit yang memahami maknanya. Kiranya kita tidak termasuk orang-orang yang menolak. Kiranya juga kita tidak termasuk orang-orang yang percaya tetapi tidak memahami makna dan menganggap tanda-tanda mujizat itu adalah demi kepuasan hidup manusia. Kiranya kita tidak menutup jalan bagi orang lain untuk bertemu dan mengalami Tuhan. Seperti Yohanes, kita bersedia untuk menjadi semakin kecil dan Tuhan menjadi semakin besar. Tuhan semakin dikenal dan dimuliakan, dan bukan diri kita. Yesus adalah tujuan! Semoga kita tidak menjadi orang yang kecewa dan menolak-Nya.

Datanglah Tuhan, datanglah. Sekarang dan sepanjang segala masa. Amin.
Rm. Frans Emanuel da Santo, Pr; Sekretaris Komisi Kateketik KWI
----------
Demikian informasi minggu gaudete artinya apa, arti lilink berwarna merah dalam masa adven dan renungan minggu adven ketiga.***

Editor: Sani Charonni

Tags

Terkini

Terpopuler