Teks Khutbah Idul Adha 2022 Singkat, Mengharukan dan Menggetarkan Hati tentang Kurban dan Ujian Kesabaran

6 Juli 2022, 13:31 WIB
Ilustrasi - Berikut contoh teks khutbah Idul Adha 2022 singkat, mengharukan, dan menggetarkan hati jamaah. /Unsplash / David Rodrigo.

BERITA DIY - Simak teks khutbah Idul Adha 2022 singkat, mengharukan dan menggetarkan hati tentang kurban dan ujian kesabaran hingga link download PDF di akhir artikel.

Bagi calon khatib yang akan menyampaikan ceramah, berikut contoh teks khutbah Idul Adha 2022 dengan tema kurban beserta bagaimana menghadapi kesabaran sebagai umat Muslim.

Selain menyampaikan teks khutbah Idul Adha 2022 singkat dan link download PDF, berikut disampaikan pula jadwal kapan perayaan besar umat Muslim dengan nama lain Lebaran Haji versi Pemerintah dan Muhammadiyah.

Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022 melalui Sidang Isbat.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2022 Singkat tentang Kurban, Mengharukan dan Bikin Menangis Jamaah

Berdasarkan pantauan hasil Sidang Isbat, Kemenag memutuskan tanggal 1 Dzulhijjah terjadi pada Jumat, 1 Juli 2022 lalu.

Sisi lain, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan terlebih dahulu kapan jadwal Hari Raya Idul Adha. Organisasi memutuskan Lebaran Haji 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Meskipun tahun ini Idul Adha berbeda antara Pemeirntah dan Muhammadiyah namun Kemenag meminta masyarakat untuk menjalankan ibadah secara khusyuk dan khidmat tanpa memikirkan perbedaan.

Sama seperti Idul Fitri, umat Islam juga akan melaksanakan sholat berjamaah Idul Adha di mana salah satu rangkaiannya adalah mendengarkan khutbah alias ceramah.

Baca Juga: Teks Materi Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Idul Adha 2022 Singkat

Hari Raya Idul Adha tak bisa terlepas dari kisah kurban Nabi Ibrahims AS dan anaknya Nabi Ismail AS.

Atas ketaqwaan bapak dan anak itu kepada Allah SWT, maka inilah yang menjadi landasan ibadah kurban yang dianjurkan untuk dilakukan bagi umat Islam yang mampu.

Calon khatib pun bisa menyampaikan khutbah Idul Adha 2022 dengan tema kurban dan kesabaran berdasarkan kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Berikut contoh teks khutbah Idul Adha 2022 singkat, mengharukan dan menggetarkan hati jamaah dikutip dari "Kumpulan Khutbah Idul Adha Saat Wabah Covid" oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Juga: 7 Link Download Khutbah Idul Adha 2022 PDF Singkat, Padat dan Menyentuh Hati Dibaca Usai Salat Berjamaah

*****

Kurban, Ikhtiar, Keteladanan dan Ujian Kesabaran

Dr. HM. Asrorun Ni’am Sholeh, MA

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Direktur Pesantren al-Nahdlah Depok
Dosen Pascasarjana Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Jakarta 

Khutbah pertama

الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر/ الله أكبر.

إنَّ الحمد لله، نحمده ونستعينه، ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أنْ لا إله إلا الله وحده لا شريك له ولا مثيل له ولا نِدَّ له، وأشهدُ أنَّ محمداً عبده ورسوله وصفيّه وخليله، أرسله الله بشيراً ونذيراً وداعياً إلى الله بإذنه وسراجاً وهّاجاً وقمراً منيراً. بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وجاهد في الله حق جهاده.

اللهم صل على محمد وعلى آله وأزواجه أمهات المؤمنين وأصحابه الأخيار رضوان الله عليهم ومن دعا بدعوته وسلك سلوكه واتبع سنته إلى يوم الدين .أما بعد فيا عباد الله، أوصي نفسي وإيّاكم بتقوى الله العظيم، وأحثّكم على طاعة الله الكريم

Jamaah Shalat ‘Idul Adha yang berbahagia,

Di hari yang suci ini, marilah kita terus tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt, komitmen untuk melaksanakan seluruh perintahNya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.

Allahu Akbar 3x, Hadirin Yang Berbahagia

Hari ini seluruh umat Islam di dunia merayakan sebuah perayaan yang agung. Yaitu perayaan Idul Adha, hari raya penyembelihan kurban. Mengingatkan kepada kita sebuah kisah yang besar yang Allah Swt kisahkan di dalam Al-Qur’an. Kisah penyembelihan yang agung, kisah perintah Allah Swt untuk menyembelih anak kesayangannya, anak yang telah ia tunggu bertahun-tahun, Ismail AS. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya terkendali, kita semua perlu mencontoh untuk rela berkorban mengurangi kenyamanan pribadi guna mewujudkan kemaslahatan bersama. Rela berkorban untuk sekedar memakai masker, menjaga jarak, dan mambatasi aktifitas sosial yang berdampak pada kerumunan; semata untuk kepentingan keselamatan diri dan orang lain. Wabah COVID-19 yang kita rasakan hari ini merupakan ujian dari Allah Swt, ujian kesabaran dan juga komitmen ketakwaan kepada Allah. Tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa seizin Allah Swt, sebagaimana firman-Nya:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya: "Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (WS. Al Taghabun ayat 11)

Kita wajib melakukan ikhtiar mencegah terjadinya penularan wabah COVID-19. Kita wajib menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang dapat menyebabkan terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams). Dan kita tidak boleh menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.

Baca Juga: Khutbah Jumat Menyentuh Hati, Terbaru Disertai Doanya untuk Bulan Dzulhijjah Tentang Manusia Mahluk yang Mulia

Allahu Akbar 3x, Hadirin Yang Berbahagia

Idul Adha hari ini adalah kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah Swt untuk peradaban manusia. Itulah kisah keluarga Ibrahim AS. Melalui kisah keluarga Ibrahim AS. itu, Allah Swt menunjukkan kepada kita betapa pentingnya posisi keluarga dalam membangun peradaban luhur suatu bangsa. Sebuah masyarakat yang bahagia dan sejahtera, tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagia dan sejahtera jika masyarakat itu gagal dalam membangun keluargakeluarga kecil yang ada di dalamnya. Keluarga adalah entitas terkecil dalam suatu bangsa. Jika baik, maka bangsa akan baik. Setidaknya ada dua pelajaran berharga dari kisah keluarga Ibrahim dalam memadukan antara cinta dan ketaatan, hingga berbuah kemuliaan.

Pertama, Tidak semua yang kita inginkan itu tercapai seketika. Butuh upaya dan ikhtiar serta doa kepada Allah Swt. Tak boleh putus asa dalam berikhtiar. Tentang hasilnya menjadi kekuasaan mutlak Allah. Dalam kehidupan keseharian kita, kita perlu tahu dan menyakini bahwa terdapat Dzat yang maha pengatur aneka macam kejadian tersebut, mulai jodoh, rezeki, dan juga anak serta kedudukan hingga soal kematian. Ada Dzat yang mengatur segala urusan, Allah Swt. Dalam konteks Wabah Covid19, kewajiban kita adalah ikhtiar untuk mencegah dan mengobati. Mencegah dengan menjalankan protokol kesehatan, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, memakasi masker, manjaga jarak, mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib, serta berdoa dan meningkatkan ibadah. Setelah ikhtiar lahir bathin, maka kita pasrahkan pada kekuasaan multak Allah Swt.

Bagi setiap muslim, doa adalah pedang, kekuatannya bisa mengubah takdir. Dan Allah Swt memerintahkan kita untuk meminta dan berdoa kepada Allah Swt. Allah Swt berjanji dalam al-Quran sebagaimana firman-Nya:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ

Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.' " (QS. Gafir ayat 60)

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat di Bulan Dzulhijjah Terbaru 2022: Mempertaruhkan Takwa dengan Berkurban

Allahu Akbar 3x, Hadirin Yang Berbahagia

Kedua, perlunya keteladanan dalam perintah kebaikan. Pelajaran berharga dari kisah Ibrahim AS. adalah bahwa untuk mewujudkan anak shaleh harus dimulai dengan upaya kesalehan orang tua. Orang tua yang sholih sebagai salah satu prasyarat mewujudkan anak yang sholih. Demikian juga dalam hal penanganan kasus Covid19, butuh keteladanan dari kita, dari orang tua, ulama, dan juga para tokoh untuk disiplin melakukan langkah pencegahan. Keberhasilan Ibrahim ‘alaihissalam mendapatkan karunia anak shaleh seperti Ismail AS adalah karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi seorang hamba yang shaleh. Allah Swt menegaskan:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗۚ اِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءٰۤؤُا مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاۤءُ اَبَدًا حَتّٰى تُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَحْدَهٗٓ اِلَّا قَوْلَ اِبْرٰهِيْمَ لِاَبِيْهِ لَاَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَآ اَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍۗ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَاِلَيْكَ اَنَبْنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Artinya: "Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, 'Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.' (Ibrahim berkata), 'Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,' " (QS. Al Mumtahuanah ayat 4)

Momentum wabah Covid-19 berdampak pada pembelajaran anak-anak kita di rumah, learning from home. Saatnya kita belajar dari Ibrahim untuk menjadi guru dan teladan yang baik bagi anak dan keluarga. Ibrahim AS adalah teladan yang baik bagi pewujudan keluarga harmonis dan demokratis. Allah Swt memujinya dalam alQuran. Kesabaran, kasih sayang, komitmen untuk saling mendengar, dan menghargai setiap anggota keluarga adalah kunci keharmonisan. Pertanyaannya sekarang untuk kita semua adalah siapakah di antara kita yang sejak awal menjadi orangtua sudah berusaha untuk belajar dan berusaha menjadi orangtua yang shaleh? Dapat menjadi guru yang baik bagi anak-anak kita saat Learning From Home? Apakah kita sudah menjadi teladan yang baik bagi anak kita?

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat 1 Dzulhijjah Terbaru 2022 dengan Tema: Haji Sebagai Panggilan Allah

Allahu Akbar 3x, Hadirin Yang Berbahagia

Nabi Muhammad saw, dalam khutbah pada saat wukuf di Arafah menekankan soal pentingnya menjaga kehormatan setiap jiwa dan properti manusia. Pada saat kita menyadari keragaman kita sebagai makhluk, maka kewajiban dan tanggung jawab kita adalah untuk saling mengenal dan meneguhkan persaudaraan. Allah mengharamkan pertumpahan darah, saling caci, dan juga saling hina, apapun alasannya. Sabdanya saat khutbah wukuf:

“Wahai manusia sesungguhnya harta dan kehormatan kalian terhormat sesama kalian hingga kalian berjumpa dengan Rabb kalian, seperti terhormatnya hari ini, pada bulan ini dan di negeri ini-ketahuilah sesunggunya aku telah sampaikan maka saksikanlah”.

Di tengah perkembangan dunia media sosial (medsos) sebagai buah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seringkali kita terjebak pada penyebaran berita hoax, fitnah, disinformasi, dan berita bohong lain, termasuk dalam kasus terkait Covid-19. Penggunaan media sosial di tengah masyarakat tidak jarang menjadi sarana untuk penyebaran informasi yang tidak benar, hoax¸ fitnah, ghibah, namimah, gosip, pemutarbalikan fakta, ujaran kebencian, permusuhan, kesimpangsiuran, informasi palsu, dan hal terlarang lainnya yang menyebabkan disharmoni sosial. Hoax seputar penanganan pasien Covid, viral tentang covid sebagai konspirasi membunuh umat Islam, dan berbagai hoax lain telah menyebabkan persoalan sosial.

Jauh-jauh hari, Allah Swt sudah memerintahkan untuk selalu berbaik sangka (husnuzh zhan) dan mengingatkan kita untuk menjauhi prasangka buruk (su’u al-zhann). Sebagaimana firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS/ Al Hujarat ayat 12)

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 1 Dzulhijjah NU Singkat Penuh Hikmah dan Keutamaannya, Tema Tarbiyah di Bulan Dzulhijjah

Ayat di atas menegaskan perintah menjauhi prasangka dan larangan ghibah serta mencari-cari kesalahan orang lain. Ini untuk mencegah terjadinya konflik dan rasa permusuhan antar sesama.

Karenanya, setiap kita penting untuk menjaga ucapan dan perbuatan agar jangan sampai menyakiti orang lain, baik individu maupun kelompok, terlebih kepada orang tua dan pemimpin kita. Nabi Muhammad saw mengajarkan dan memerintahkan untuk bertutur kata yang baik dan menjadikannya sebagai salah satu indikator keimanan kepada Allah, sebagaimana sabdanya:

Dari Abi Hurairah ra dari Rasulullah saw beliau bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pesan penting idul adha adalah meniscayakan komitmen komunikasi yang baik dan lemah lembut, perang terhadap rafats, fusuq, dan jidal. Idul Adha, dengan semangat ibadah haji serta ibadah kurban harus memancarkan spirit anti hoax, ujaran kebencian, dan senantiasa bermuamalah secara beradab, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ ونَهَيَ النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى.جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ عباده المتقين وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِروهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca Juga: Link Download Khutbah Idul Adha 2022 PDF Singkat Padat Mengharukan Menyentuh Hati Bahasa Jawa dan Indonesia

Khutbah Kedua

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَلٍ.

اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ.

اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ إِلَيْهِمْ.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha 2022 Singkat dan Jelas yang Mengharukan dan Menggetarkan Hati Jemaah

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَالْعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ الْقَوِيْمِ وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ.

اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْهِمْ صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.

اَللَّهُمَّ اكْتُبِ الشَّهَادَةَ عَلَى مَوْتَاهُمْ وَاكْتُبِ السَّلاَمَةَ عَلَى أَحْيَائِهِمْ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

أعاده الله تعالى علينا وعليكم وعلى المسلمين باليُمن والإيمان، والسلامةِ والإسلامِ، وتقبل الله منا ومنكم صالحَ الأعمال.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

****

Bagi calon khatib yang ingin download "Mengaktualkan Hikmah di Balik Musibah: Kumpulan Khutbah Idul Adha Saat Wabah Covid-19" yang disusun oleh MUI dalam bentuk PDF bisa klik link DI SINI.

Demikian teks khutbah Idul Adha 2022 singkat, mengharukan, dan menggetarkan hati tentang kurban dan ujian kesabaran disertai link download PDF.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler