Sejarah Hari Raya Nyepi, Bagaimana Cara Merayakan? Amati Lelanguan Artinya Apa? Ini Maknanya

3 Maret 2022, 12:54 WIB
Sejarah Hari Raya Nyepi, cara merayakan, dan arti dari Amati Lelungan. Simak makna dan penjelasan selengkapnya. /PIXABAY/arnolduspt

BERITA DIY - Berikut sejarah Hari Raya Nyepi, makna, cara merayakan, dan arti dari Amati Lelungan selengkapnya.

Hari Raya Nyepi 2022 yang dirayakan oleh umat Hindu jatuh pada hari ini, Kamis, 3 Maret 2022.

Perayaan Hari Raya Nyepi merupakan momen bagi penganut agama Hindu untuk menyatu dengan Brahman guna mencapai moksa.

Baca Juga: Apa yang Dilakukan Umat Hindu di Bali Saat Perayaan Hari Raya Nyepi? Berikut Tradisi dan 4 Pantangan Penyepian

Dilansir dari kekeran-buleleng.desa.id, Hari Raya Nyepi bertujuan untuk memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar ada penyucian Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).

Sejarah Hari Raya Nyepi

Istilah Nyepi berasal dari kata sepi atau sunyi, senyap. Bagi Umat Hindu, Hari Raya Nyepi merupakan tahun baru berdasarkan penanggalan kalender Saka yang dimulai tahun 78 Masehi.

Dahulu kala terdapat seorang pengelana bernama Aji Saka yang beragama Hindu datang ke Rembang, Jawa Tengah pada sekitar tahun 4, 5 atau 6 Masehi.

Aji Saka datang ke nusantara bersamaan dengan dimulainya kalender Saka yang juga awal penyebaran agama Hindu. Penanggalan Saka diadakan tepatnya saat zaman Raja Kaniskha ke-1 dari Dinasti Kusana suku bangsa Yuchi tahun 79 Masehi berkuasa.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Raya Nyepi, 3 Maret 2022 Hari Ini: Lakukan Download dan Unggah di Medsos atau WA

Makna Hari Raya Nyepi

Dilansir dari buleleng.bulelengkab.go.id, Hari Raya Nyepi memiliki makna untuk memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual menjaga alam yang menjadi sumber kehidupan.

Menyeimbangkan perilaku dari mengambil dan menaruh kembali secara seimbang. Misalnya, menebang satu pohon berarti harus menanam satu pohon pula.

Menyepi dalam Hari Raya Nyepi dimaksudkan juga agar manusia dapat merefleksikan diri. Kembali melihat diri apakah sudah cukup sebagai manusia yang bijak dan adil.

Bagaimana cara merayakan Hari Raya Nyepi?

Sebelum tiba pada Hari Raya Nyepi, terdapat sejumlah upacara yang dilakukan. Umat Hindu melakukan penyucian dengan melakukan upacara Melasti dan biasanya dilakukan dua atau tiga hari sebelumnya.

Kemudian umat Hindu melakukan upacara Buta Yadnya, sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

Upacara Buta Yadnya sendiri memiliki makna yakni ditujukan kepada Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak mengganggu umat.

Baca Juga: Arti Ucapan 'Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1944' Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 dalam Bahasa Bali

Buta Kala sendiri di kalangan masyarakat Hindu dianggap akan menimbulkan penyakit, malapetaka, dan kematian.

Seluruh masyarakat kemudian mengambil salah satu caru (semacam sesajian) saat upacara Buta Yadnya sesuai dengan kemampuannya.

Selain itu, ada upacara pengerupukan yakni dengan menyebar-nyebar nasi tawur, mengobori-obori rumah dan seluruh pekarangan, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh.

Tahapan ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Di Bali, pengerupukan biasa dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh.

Baca Juga: 15 Kumpulan Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 dalam Bahasa Bali, Cocok untuk Status WA, FB, dan Twitter

Pada puncak Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri di rumah. Tidak ada kesibukan aktivitas seperti biasa. Pada hari ini umat Hindu melaksanakan Catur Brata.

Catur Brata adalan penyepian yang terdiri dari:

1. Amati Geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api)

2. Amati Karya (tidak bekerja)

3. Amati Lelungan (tidak bepergian)

4. Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan)

Demikian sejarah Hari Raya Nyepi, makna, cara merayakan, dan arti dari Amati Lelungan.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler