BERITA DIY – Simak delapan gejala Omicron pada orang dewasa yang sering kali disepelekan oleh penderitanya, selengkapnya baca disini.
Kasus Omicron mengalami peningkatan di berbagai provinsi di Indonesia. Menurut berita yang ditulis oleh Antara pada Sabtu, 19 Februari 2022 kemarin, dua provinsi yaitu Papua Barat dan Lampung mengalami peningkatan kasus Covid hingga ratusan kasus.
Dalam berita yang dilaporkan oleh Antara, Papua Barat pada Sabtu kemarin mengonfirmasi tambahan kasus hingga 468 kasus positif, sehingga total kasus aktif di daerah Papua Barat menjadi 2.855 orang.
Baca Juga: 7 Daftar Gejala Covid Omicron B.1.1.529 Paling Umum Dirasakan Orang yang Sudah Vaksin
Di tempat lain, Dinas Kesehatan Lampung melaporkan penambahan kasus pada penderita terkonfirmasi Covid di daerahnya sebanyak 851 kasus, yang berasal dari 15 kota dan kabupaten di Lampung.
Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mencatat gejala Omicron mirip flu dengan kecenderungan menyebabkan gejala ringan pada penderita COVID-19.
"Khusus pada varian Omicron ini memang sangat 'menipu' karena gejalanya pada umumnya ringan dan bahkan tidak mirip dengan gejala infeksi COVID-19, namun lebih mirip gejala infeksi flu yang biasa," kata Ketua Umum PDIB James Allan Rarung dikutip dari Antara, Jumat, 18 Februari 2022.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Covid-19, Hindari Resiko Infeksi dengan Cara Ini
Sementara itu, menurut riset terbitan jurnal Eurosurveillance, jurnal medis open access yang merupakan jurnal publikasi nirlaba oleh European Center for Disease Prevention and Control memberikan hasil bahwa penderita Omicron di orang dewasa menderita beberapa gejala, seperti:
1. Batuk (83 persen)
2. Hidung berair (78 persen)
3. Kelelahan (74 persen)
4. Sakit tenggorokan (72 persen)
5. Sakit kepala (68 persen)
6. Nyeri otot (58 persen)
7. Demam (54 persen)
8. Bersin (43 persen)
Baca Juga: Profil Jack Boyd Lapian, Relawan Jokowi dan Pendiri BTP Network yang Meninggal Dunia karena Covid-19
Omicron Tidak Lebih Berbahaya dari Delta
Seperti yang telah disebutkan oleh James Allan Ketua Umum PDIB, gejala di atas rawan disepelekan karena memang mirip dengan gejala flu yang biasa.
Hal ini juga senada dengan artikel yang dikeluarkan oleh Healthline, yang menyatakan bahwa Omicron adalah varian virus corona yang paling menular sejauh ini, tetapi tidak semematikan varian sebelumnya seperti Delta.
Karena tidak memberikan gejala-gejala parah seperti Delta, Omicron cenderung tidak diketahui oleh pengidapnya sebelum melakukan tes.
Hal ini dikarenakan, melalui penelitian yang dikutip dari Healthline, Omicron tidak separah Delta karena virus Omicron cenderung tetap berada di sistem pernapasan bagian atas, daripada turun ke paru-paru, dimana penderita bisa menjadi lebih parah.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa partikel Delta mengendap di paru-paru dan merusak jaringan paru-paru lebih mudah, yang menyebabkan pneumonia," jelas Dr. N. Adam Brown.
“Sebaliknya, Omicron cenderung menetap di saluran udara bagian atas (hidung, tenggorokan, dan bronkus). Tempat virus mengendap mungkin menjadi salah satu alasan utama mengapa gejalanya berbeda,” lanjutnya.
Baca Juga: Syarat Pasien Omicron Bisa Isoman dan Cara Dapat Obat Covid-19 Gratis dari Kemenkes
"Namun, meskipun beberapa gejala ini tampaknya tidak terlalu parah, Omicron menyebar jauh lebih cepat hingga tiga kali lebih cepat daripada Delta," katanya.
Oleh karena itu, jika Anda menderita gejala seperti di atas, tidak ada salahnya untuk melakukan pengetesan dini dengan tes Covid, karena bisa saja penderita menganggap Omicron hanya flu biasa.
Demikian delapan gejala Omicron pada orang dewasa yang kerap kali disepelekan oleh penderitanya, salah satunya nyeri otot.***