BERITA DIY - Simak tingkat efektivitas vaksin terhadap varian Omicron yang hari ini terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Adapun jenis merk vaksin meliputi Sinovac, Pfizer, Moderna, AstraZeneca (AZ), hingga Sinopharm.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan baru saja mengonfirmasi varian Omicron masuk ke Indonesia hari ini, Kamis, 16 Desember 2021, di tengah pemerintah menggencarkan target vaksin akhir tahun 2021.
Seperti diketahui bahwa masyarakat Indonesia sedang menjalani kegiatan vaksinasi. Adapun jenis vaksin di antaranya Sinovac, Pfizer, Moderna, AZ, hingga Sinopharm. Namun bagaimana efektivitas masing-masing vaksin terhadap varian baru Covid-19 yang disebut Omicron?
Omicron berasal dari Afrika Selatan dan sebelumnya telah menyebar di beberapa negara, termasuk negara tetangga Malaysia dan Singapura hingga beberapa lainnya di Benua Asia.
Indonesia sendiri baru memastikan varian Omicron masuk ke Tanah Air melalui pengumuman Menkes Budi Gunadi Sadikin. Dia membeberkan kasus pertama merupakan petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Budi juga menegaskan bahwa varian Omicron ini menyebar dengan cepat berkaca pada Inggris dan negara lainnya. Namun ia tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak panik dan taat menjalani prokes.
Dia menuturkan bahwa karantina 10 hari bagi pendatang dari luar Indonesia adalah untuk meningkatkan ketahanan dan menghindari varian baru.
"Jadi wajar kalau harus stay 10 hari di karantina, Tujuannya bukan untuk mempersulit orang yang datang tapi juga melindungi seluruh masyarakat Indonesia," jelas Menkes dikutip dari laman Kemenkes.
Lalu bagaimana dengan efektivitas jenis vaksin di Indonesia terhadap varian Omicron ini? Simak penjelasannya berikut dikumpulkan dari berbagai sumber.
1. Sinovac
Berdasarkan laporan dari laman scmp.com, vaksin Sinovac dari Tiongkok akan lebih efektif terhadap varian Omicron dengan penambahan booster atau dosis ketiga.
Berdasarkan penelitian, setidaknya 94 persen orang yang menerima dosis ketiga Sinovac memiliki antobodi yang lebih kebal daripada publik yang baru mendapat dua dosis.
2. Pfizer
Vaksin Pfizer-BioNTech juga menunjukkan penurunan respons imun yang signifikan terhadap varian baru Omicron. Para peneliti merekomendasikan dosis ketiga mungkin saja diperlukan.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Covid-19 Varian Omicron Terdeteksi Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Menkes
Dikutip dari website resmi Pfizer, tiga dosis vaksin merk tersebut mampu menetralkan varian Omicron atau B.1.1.529. Dosis ketiga mampu memperkuat antibodi penetralisir sebesar 25 kali lipat dibandingkan dengan yang dua dosis.
3. Moderna
Sebuah studi yang dikutip dari npr.org menyebutkan 30 orang yang telah divaksin Moderna dosis kedua menunjukkan keefektifan dalam menetralisir Omicron.
Studi lebih lanjut juga mengambil sampel darah penerima dosis ketiga Moderna dan terbukti sangat efektif dalam melindungi Omicron di mana memiliki tingkat yang sama dalam melindungi dari varian Delta.
Baca Juga: Omicron Sudah Masuk Indonesia? Klik Link GISAID Ini Cek Penyebaran Varian Covid-19 Terbaru
4. AstraZeneca (AZ)
Analisis awal dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan AZ sangat lemah dalam mencegah infeksi gejala Omicron. Namun booster mungkin bisa membantu untuk menetralisir varian.
Kendati demikian, orang yang telah menerima AstraZeneca untuk dua dosis pertama direkomendasikan mengambil booster Pfizer atau Moderna.
UKHSA juga mengonfirmasi bahwa penelitian tersebut baru tahap awal dan menggunakan sampel yang kecil, sehingga studi lanjutan perlu dilakukan.
5. Sinopharm
Raksasa vaksin lain dari Tiongkok, Sinopharm mengatakan bahwa perusahaannya akan memetakan teknis dalam rangka penelitian dan pengembangan vaksin terhadap varian Omicron. Dengan demikian, belum banyak informasi mengenai jenis vaksin ini.
Sisi lain, menurut The Conversation dalam sebuah studi awal menemukan perkiraan terbaik bahwa sekitar 30-40 persen vaksin (secara general) dapat mencegah infeksi dan 70 persen terbukti efektif untuk mencegah penyakir parah dari yang ditimbulkan Omicron.
Demikian efektivitas vaksin berdasarkan merknya terhadap varian Omicron hingga kronologi masuk ke Indonesia.***