Kenali Gejala Badai Sitokin, Sindrom Pada Pasien Covid-19

23 Agustus 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi seseorang yang menderita batuk salah satu gejala badai sitokin. /Unsplash/Towfiqu barbhuiya

BERITA DIY - Ketahui gejala badai sitokin yang belum lama ini dialami oleh Deddy Corbuzier.

Badai sitokin kembali menjadi perbincangan setelah youtuber Deddy Corbuzier mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami badai sitokin tanpa mengalami gejala apapun.

Badai sitokin itulah yang juga menjadi penyebab utama Deddy Corbuzier terpaksa vakum dari dunia youtube, podcast, dan sosial media.

Baca Juga: Jackie Chan dan Joe Taslim Ikut Ramaikan Promo Shopee 9.9 Super Shopping Day!

Baca Juga: Deddy Corbuzier Akui Diambang Hidup dan Mati Kena Badai Sitokin Usai Post Covid-19, Apa itu Badai Sitokin?

"Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulisnya di instagram @mastercorbuzier Minggu 22 Agustus 2021.

"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari," sambungnya.

Lantas apa sebenarnya badai sitokin dan apa gejala yang muncul jika mengalaminya? Simak penjelasan lengkapnya dikutip dari Healthline.

Badai sitokin mengacu pada reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh atau imun. Infeksi biasanya menjadi pemicu kondisi tersebut. Mereka adalah komplikasi umum pada penyakit pernapasan, seperti COVID-19 dan sindrom pernapasan akut parah (SARS).

Baca Juga: Apa Itu Komorbid Asma dan Badai Sitokin yang Dialami Raditya Oloan Suami Joana Alexandra? Ini Penjelasannya

Pada kondisi dengan respons yang berlebihan itu dapat mengakibatkan produksi sitokin yang over. Sitokin yang berlebihan dapat menyebabkan hiperinflamasi yang berakibat fatal.

Di saat protein yang seharusnya mengikis penyakit dalam tubuh justru balik menyerang jaringan sehat, menghabiskan sel darah putih, sel darah merah, hingga merusak hati.

Sitokin merupakan protein yang dilepaskan oleh sel-sel dalam tubuh, salah satunya sel imun, guna mengkoordinasikan sinyal dalam tubuh untuk merespons infeksi.

Dalam kondisi normal, sitokin membantu mengkoordinasikan respons sistem kekebalan tubuh untuk menangani zat menular, seperti virus atau bakteri.

Baca Juga: Lokasi dan Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 Hari Ini 21 Agustus 2021: Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jakarta

Gejala-gejala ini dapat mencakup:

- Demam

- Batuk

- Panas dingin

- Mual dan muntah

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Kehilangan rasa atau bau

- Sakit tenggorokan

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

Masih mengutip dari Healthline, para ahli mengatakan tidak ada cara untuk memprediksi apakah gejala seseorang akan berkembang dari ringan menjadi parah, meskipun ada faktor risiko yang bisa membuat ini lebih mungkin terjadi.

“Virus ini dan infeksi yang ditimbulkannya tampaknya sangat tidak terduga. Kita tahu tentang gejala umum — demam, batuk, sesak napas — tetapi kita melihat semakin banyak gejala atipikal lainnya. Selain itu, kami melihat eskalasi gejala dari penyakit ringan ke berat,” kata Hawkinson direktur medis pencegahan dan pengendalian infeksi di The University of Kansas Health System, dikutip dari Healthline.

Itulah informasi mengenai gejala badai sitokin.***

 

Editor: Muhammad Suria

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler