Syarat dan Cara Refund atau Tarik Kembali Dana Haji 2021 bagi Calon Jemaah yang Batal Berangkat

4 Juni 2021, 16:30 WIB
ILUSTRASI: Cara refund atau tarik kembali dana haji 2021. /Instagram.com/@bank_indonesia

BERITA DIY – Calon jemaah haji 1442/2021 M dapat mengajukan refund atau tarik kembali dana haji setoran pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang telah dibayarkan.

Prosedur tarik kembali atau refund dana haji tersebut telah ditegaskan pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021.

“Calon Jemaah haji batal berangkat tahun ini dan sudah melunasi Bipih, dapat mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasan,” ungkap Ramadan Harisman selaku Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Sesditjen PHU), seperti dikutip dari haji.kemenag.go.id, Jumat, 4 Juni 2021.

Baca Juga: Daftar Haji Tahun 2021 Berangkat Kapan? Berikut Penjelasan dan Waktu Tunggu Kebererangkatan Haji di Indonesia

Ramadan Harisman menegaskan, jemaah tidak akan kehilangan statusnya sebagai calon jemaah haji yang akan berangkat pada tahun 1443 H/2022 M meskipun setoran pelunasannya diambil.

Berikut tujuh (7) tahapan pengembalian setoran pelunasan berdasarkan KMA Nomor 660 tahun 2021:

  1. Secara tertulis, jemaah mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasan Bipih yang ditujukan kepada Kepala Kankemenag di Kabupaten/Kota tempat mendaftar haji.

Adapun syarat yang dilampirkan sebagai berikut:

  • Bukti asli setoran pelunasan Bipih, yang dikeluarkan oleh Bank Penerima Setoran (BPS) Bipih.
  • Buku tabungan (fotokopi dan asli) yang masih aktif atas nama jemaah haji.
  • KTP asli dan fotokopi
  • Nomor telepon atau HP yang dapat dihubungi
  1. Berkas permohonan selanjutnya akan diverifikasi dan divalidasi oleh Kepala Seksi yang membidangi urusan Penyelenggaraan Haji dan Umrah di tingkat Kankemenag Kabupaten/Kota.

Baca Juga: Bisa Diambil Lagi! Begini Penjelasan Menag Yaqut Terkait Nasib Dana Haji 2021 Setelah Batal Diberangkatkan

Apabila dokumen dinyatakan valid, lengkap, dan sah, kemudian Kasi Haji akan memasukkan data pembatalan setoran pelunasan Bipih di aplikasi Siskohat.

  1. Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota kemudian melakukan pengajuan permohonan pembatalan setoran pelunasan Bipih secara tertulis dan dikirimkan secara elektronik kepada Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri dengan tembusan kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi.
  2. Setelah Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri menerima surat pengajuan permohonan tersebut, kemudian melakukan konfirmasi kembali untuk pembatalan setoran pelunasan Jemaah Haji pada aplikasi Siskohat.
  3. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri atas nama Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah melakukan pengajuan permohonan pengembalian setoran pelunasan Bipih secara tertulis kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) atau dalam hal ini Badan Pelaksana BPKH.
  4. Setelah menerima Surat Perintah Membayar dari BPKH, BPS Bipih melakukan transfer dana pengembalian setoran lunas Bipih ke rekening Jemaah Haji.

Kemudian dilanjutkan melakukan konfirmasi transfer pengembalian melalui aplikasi Siskohat.

Baca Juga: TERBARU! Pemerintah Resmi Tak Berangkatkan Haji 2021, Menag Beberkan 2 Alasan Ini

  1. Jemaah kemudian dapat cek setoran pelunasan melalui nomor rekening yang telah diajukan pada tahap pertama.

Ramadan menerangkan, seluruh proses pengembalian dana Haji tersebut diperkirakan akan berlangsung selama sembilan hari, dengan rincian:

  • Dua hari di Kankemenag Kabupaten/Kota
  • Tiga haru di Ditjen PHU
  • Dua hari di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)
  • Dua hari untuk proses transfer dari Bank Penerima Setoran ke rekening jamaah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi membatalkan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji di tahun 2021, Kamis, 3 Juni 2021.

Usai keputusan tersebut, Kepala Badan Pengelolaa Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menegaskan jika saat ini dana jemaah haji aman.

Baca Juga: Jamaah Haji dan Umroh Tak Perlu Bawa Uang Cash Lagi? Begini Penjelasannya

“Perlu kami jelaskan, bahwa seluruh dana yang kami kelola aman. Dana tersebut saat ini ditempatkan di bank syariah,” jelas Anggito, seperti dikutip dari haji.kemenag.go.id, Kamis, 3 Juni 2021.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: haji.kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler