Bantah Yesus Tokoh Radikal, Ferdinand 'Ceramahi' Anggota DPR: Yesus Luruskan Masyarakat Yahudi yang Sesat

3 April 2021, 16:42 WIB
Ferdinand Hutahaean. // twitter.com/ @FerdinandHaean3

BERITA DIY - Ferdinand Hutahaean tidak sepakat dengan pernyataan politisi Partai Demokrat Benny K Harman yang menyebutkan bahwa Yesus Kristus merupakan tokoh radikal di zamannya.

Sebelumnya, anggota DPR dari fraksi Demokrat, Benny K Harman mengatakan bahwa Yesus berani melawan kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat-Nya.

"Yesus itu tokoh sangat radikal di zamannya. Dia melawan tradisi kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat-Nya." tulis Benny K Harman di akun twitternya, @BennyHarmanID 2 April 2021.

Baca Juga: Pengertian Malam Lailatul Qadar serta Keutamaannya di Bulan Ramadhan

Baca Juga: Kritik Jokowi-Prabowo yang Hadiri Pernikahan Atta-Aurel, Farhat Abbas: Agak Mengganggu Konstitusional

"Atas konsistensi sikap-Nya, Ia rela disiksa, didera, dicemeti, dan dipaku di kayu salib hingga wafat. Hari ini kita peringati wafat-Nya itu.#Liberte" tambahnya.

Menanggapi hal ini, mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean tidak sepakat. Ia mengaku sedih membaca cuitan Benny K Harman ini.

Ferdinand mengatakan, Yesus tidak sedang melawan penguasa, melainkan melawan tokoh agama dan meluruskan masyarakat Yahudi yang dinilai sudah sesat.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Tertipu 'Makelar Politik' dan Sarankan Lapor Polisi, Politisi Demokrat: 1 Richard Mille lenyap

Baca Juga: Razman Nasution Mundur Usai Partai Demokrat KLB Ditolak, Ossy Dermawan: Moeldoko Kapan Nyusul?

"Bang BKH, sy sedih baca cuitan ini. Kalimat ini sama sekali tdk mencerminkan perjalan hidup Yesus. Dlm hidupnya, Yesus tdk sdg melawan penguasa tp melawan tokoh agama dan meluruskan masyarakat Yahudi yg dinilai sdh sesat. Makanya atas itulah dia dihukum bkn krn melawan penguasa." balas Ferdinand di akun twitternya, @FerdinandHutahaean3 pada 3 April 2021.

 

Ferdinand menilai, sebutan radikal untuk Yesus yang melawan penguasa itu salah.

"Yesus diburu olh ahli taurat Yahudi krn dianggap melawan taurat dan bertentangan dgn hukum2 Yahudi. Yesus tak punya sejarah melawan penguasa saat itu baik penguasa Yahudi maupun Romawi. Jd sebutan radikal krn melawan penguasa itu salah, tdk ada faktanya @BennyHarmanID," tambahnya.

Baca Juga: Razman Nasution Mundur Usai Partai Demokrat KLB Ditolak, Ossy Dermawan: Moeldoko Kapan Nyusul?

Baca Juga: Terciduk! Rendy Pergoki Sumarno Sebut Nama Elsa Saat Berbincang di Telfon? Ikatan Cinta 3 April 2021

"Ada banyak hukum taurat yang diperbaharui olh Yesus, krn itulah muncul Kitab Perjanjian Baru. Dan terkait penguasa, Yesus berkata bahwa tdk ada penguasa/pemerintah yg tdk bersumber dr Tuhan, dan bayarlah apa yg hrs kamu berikan kpd penguasa. Itu yg tertulis." tulis Ferdinand lagi.

"Yesus dihukum Salib atas 2 pengadilan, pertama pengadilan ahli taurat dan penguasa Yahudi, tp krn saat itu Romawi yg berkuasa, mk Yesus dihadapkan lg Pilatus penguasa Romawi di Yudea. Yesus tak sedikitpun menghujat melawan penguasa saat diadili tp berkata mengampuni mrk." tambahnya.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Tertipu 'Makelar Politik' dan Sarankan Lapor Polisi, Politisi Demokrat: 1 Richard Mille lenyap

"Dari ribuan ayat dlm Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tak satupun disana ada kalimat yang menyerang penguasa, melawan penguasa atau pemerintah." Ferdinand menambahkan.

"Tp Yesus meluruskan kesesatan yg terjadi dikalangan Yahudi, merubah hukum2 lama dgn yg baru. Jgn bikin cerita tak faktual ttg Yesus," pungkasnya.***

 

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3 Twitter @BennyHarmanID

Tags

Terkini

Terpopuler