BERITA DIY - Dalam puasa Ramdhan ada beberapa orang yang diperbolehkan tidak berpuasa, namun dengan mengganti puasa di lain hari.
Mengganti puasa di kemudian hari biasa di sebut mengqadha puasa. Mengqadha puasa dilakukan dengan cara berpuasa sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Jika Anda meninggalkan puasa lebih dari satu hari, pelaksanaan qadha puasa dapat dilaksanakan secara berturut-turut atau secara terpisah.
Baca Juga: Pengertian Malam Lailatul Qadar serta Keutamaannya di Bulan Ramadhan
Niat puasa qadha berbeda dengan niat puasa Ramadan. Berikut bacaan doa qadha puasa ramadhan.
Niat Qadha Puasa
Mengqadha puasa Ramadan hukumnya wajin bagi seorang muslim yang baligh. Niat puasa qadha sama seperti menjalani puasa Ramadan, niat qadha diucapkan pada malam hari jelang puasa.
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta‘aalaa.
Artinya , “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala.”
Nabi Muhammad saw pernah bersabda, “Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. ” (H.R. Daruquthni, dari Ibnu ‘Umar).
Terkadang mungkin Anda lupa dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Alangkah baiknya Anda melakukan Qadha puasa dengan jumlah maksimal puasa yang ditinggalkan.
Karena dengan melakukan puasa qadha dengan jumlah maksimal, puasa yang mesti dibayarkan tidak akan kurang.
Cara melakukan puasa pengganti bisa dilakukan secara terpisah maupun berturut-turut, Misalnya Anda berhutang puasa tiga hari. Anda bisa melakukan secara berturut-turut atau misal pada hari Rabu, kemudian Kamis, kemudian Sabtu.***