Moeldoko 'Menghilang' dari Publik, Andi Arief: Pak Moeldoko Tidak Menghilang, yang Menghilang Hati Nuraninya

15 Maret 2021, 13:00 WIB
Kolase foto Andi Arief dan Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB . /kolase foto instagram.com/@andiarief_real/@dr_moeldoko

BERITA DIY - Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief juga menyoroti 'menghilangnya' Ketua Umum Demokrat versi KLB, Moeldoko dari hadapan publik.

Seperti diketahui, tubuh Partai Demokrat sedang bergejolak. Terjadi kudeta yang melibatkan orang luar partai Demokrat yang sekaligus pejabat di lingkungan Pemerintah, yakni Moeldoko.

Puncaknya, KLB 'abal-abal' terjadi pada Jum'at, 5 Maret 2021 di Deli Serdang, Sumatera Utara. Moeldoko akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum dan Marzuki Alie terpilih menjadi Dewan Pembina.

Baca Juga: KLB Demokrat Siapkan Moeldoko Jadi Capres, Guru Besar UI: Sulit Mantan Panglima TNI Berhasil Jadi Presiden

Namun, sejak KLB sampai hari ini, Moeldoko belum menampakkan diri di hadapan publik. Banyak pihak yang mempertanyakan keberadaan Jenderal Bintang 4 tersebut.

Ketua Bapilu Demokrat, Andi Arief pun melontarkan cuitan atas menghilangnya Moeldoko.

"Pak Moeldoko tidak menghilang, yang menghilang hati nuraninya," tulisnya di @AndiArief_ID pada Minggu, 14 Maret 2021.

 Sebelumnya Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap juga turut mengomentari fenomena Moeldoko yang setelah ditetapkan sebagai ketua umum baru Partai Demokrat versi KLB menghilang dari pantauan publik.

Baca Juga: Profil dan Biodata Moeldoko: dari Desa Sampai Jenderal Bintang 4

Dirinya mempertanyakan keberadaan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang hingga kini belum juga memunculkan batang hidungnya.

"Pak Moeldoko bersembunyi di balik bayangannya. Sementara Mas Agus Yudhoyono tampil di atas mimbar. Memimpin langsung pasukan Partai Demokrat di seantero tanah air. Sekali lagi, tidak ditemukan referensinya di belahan bumi mana pun terhadap apa yang telah dilakukan Moeldoko," tulisnya di @YanHarahap.

Sementara itu, Yan Harahap menegaskan bahwa kualitas dari seorang prajurit TNI bukan semata-mata dapat ditentukan melalui jabatannya.
"Karena, kualitas seorang perwira bukan ditentukan oleh pangkat dan jabatan, tetapi oleh karakter dan etika keperwiraan serta sifat-sifat kekesatriaannya," ungkapnya.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler