BERITA DIY - Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak tinggal diam menghadapi kudeta yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Sebagai ketua umum yang sah, AHY bersama ratusan simpatisan langsung 'menggeruduk' kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenkopolhukam).
AHY menyambangi beberapa kantor itu untuk menegaskan bahwa tidak ada dualisme di tubuh partainya. Ia juga menegaskan bahwa Moeldoko sebagai ketua umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) abal-abal dan ilegal.
Baca Juga: Duduki Posisi Tranding Twitter, Suga BTS Banjir Ucapan Ulang Tahun dari Army
AHY juga diterim alangsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD di kantornya. Dia berkesempatan menjelaskan secara lengkap kronologi KLB ilegal Deli Serdang.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa kadernya kompak dan setia pada hasil Kongres V partai Demokrat 15 Maret 2020 yang sudah disahkan pemerintah.
Tidak hanya sampai di situ, AHY juga membongkar borok KLB Deli Serdang yang dilaksanakan 5 Maret 2021 lalu.
Baca Juga: Anak Buahnya Tersangkut Korupsi, Anies Baswedan Siapkan Pengacara
AHY memperlihatkan testimoni dari Gerald Piter Runtuthomas, Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu yang ikut KLB tersebut.
"Bung Gerald banyak bercerita bahwa satu-satunya motivasi untuk ikut dan berangkat dalam KLB tersebut adalah karena dijanjikannya uang 100 juta rupiah yang ternyata hanya diberikan 10 juta saja." tulis AHY di akun instagramnya, @agusyudhoyono 6 Maret 2021.
Selain itu, politikus Partai Demokrat Andi Arief juga menjelaskan bahwa setelah kubu AHY menyambangi sejumlah kantor tersebut, kini nasib Moeldoko, Marzuki Alie, dan Joni Allen tinggal seminggu lagi.
Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Yunarto Wijaya: Seharusnya Mundur dari Kursi KSP
Baca Juga: Anak Buahnya Tersangkut Korupsi, Anies Baswedan Siapkan Pengacara
"Nasib Pak Moeldoko, Pak @marzukialie_MA dan Joni Alen tinggal seminggu nikmati KLB nekadnya dg putusan depkumham. KLB yg bukan saja upaya gulingkan AHY, tetapi juga SBY serta membakar rumah besar kader demokrat.dan rakyat. Para mantan senior lupa, "setiap jaman ada orangnya."," tulis Andi Arief dikutip Berita DIY dari akun twitternya, @AndiArief_ID.***