Jenis-Jenis Masker Penutup Hidung Untuk Menghindari Virus Corona

18 Desember 2020, 16:31 WIB
Cara menggunakan masker yang benar, berikut ini jenis jenis masker penutup hidung untuk menghindari corona. /covid19.kemkes.go.id

BERITA DIY - Menggunakan masker saat ini menjadikan salah satu hal yang harus dipatuhi dalam memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Meskipun saat ini masyarakat sudah bisa menjalani aktivitas normal kembali atau new normal namun tetap saja protokol kesehatan harus dipatuhi.

Protokol kesehatan yang wajib dipatuhi adalah menggunakan masker penutup hidung dan mulut, mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, menyemprot disinfektan, menjaga jarak atau pshysical distancing dan sebagainya.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Rp1,2 Juta Termin 2 Sudah Cair, Cek Nama Anda di Link Ini

Namun yang akan dibahas kali ini adalah salah satu protokol kesehatan yang wajib dipatuhi yakni penggunaan masker penutup hidung dan mulut.

Masker penutup hidung dan mulut ini memiliki berbagai jenis-jenis yang bisa kita gunakan untuk menghindari virus Corona atau Covid-19.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menganjurkan kita untuk menggunakan masker yang benar yakni untuk menutupi hidung dan mulut.

Baca Juga: NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id Masih Bisa Dapat BPUM Rp2,4 Juta, Begini Caranya

Lalu, jenis-jenis masker apa saja kah yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut untuk menghindari Virus Corona atau Covid-19 ? Berikut ini jenis-jenis masker penutup hidup untuk menghindari Corona yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Masker N95

Masker N95 juga efektif untuk mencegah penularan virus Corona. Masker yang cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya mampu menghalau percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus.

Dibanding masker bedah, masker N95 terasa lebih ketat pada wajah karena telah didesain secara pas untuk menutupi hidung dan mulut orang dewasa. Pada anak-anak, penggunaan masker ini tidak disarankan karena ukuran masker bisa terlalu besar sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup.

Baca Juga: Tips Aman Terhindari dari Virus Corona Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2020

Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari. Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama.

Masker ini diutamakan untuk digunakan untuk petugas medis yang memang kontak secara langsung dengan penderita COVID-19, misalnya dokter dan perawat yang bekerja di ruang isolasi khusus COVID-19 atau di IGD.

2. Masker Bedah / Surgical Masks

Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah efektif pilihan untuk mencegah penyebaran virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.

Baca Juga: Cara Menaikkan Jumlah Subscriber YouTube dengan Cepat bagi YouTubers Pemula

Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:

  • Lapisan luar, yang antiair
  • Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman
  • Lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut

Jika sedang sakit, Anda lebih disarankan menggunakan masker dengan ketiga fungsi tersebut karena efektif dalam mencegah penyebaran penyakit menular, seperti infeksi virus Corona.

Meski efektif untuk menghadang virus Corona, karena stoknya yang makin menipis, saat ini masker bedah lebih diutamakan untuk melindungi tenaga medis yang bekerja di pelayanan kesehatan atau orang yang sedang sakit guna mencegah penularan virus ke orang lain.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor, 100 Ribu Lebih Voucher Terjual di 12 Menit Awal di Puncak 12.12

3. Masker Kain

Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, semua orang disarankan untuk memakai masker kain ketika harus bepergian ke luar rumah, misalnya saat harus bekerja atau membeli kebutuhan bulanan. Masker kain tetap dapat menghalau sebagian percikan air liur yang keluar saat berbicara, menghela napas, ataupun batuk dan bersin.

Jadi, jika digunakan dengan benar, masker ini tetap dapat mengurangi penyebaran virus Corona di masyarakat, terutama dari orang yang terinfeksi virus namun tidak memiliki gejala apa pun.

Meski begitu, selama beraktivitas di tempat yang cukup banyak orang, alangkah baiknya untuk tetap melakukan physical distancing walaupun sudah mengenakan masker kain. Jika Anda sedang sakit dengan gejala batuk, atau bersin yang jelas, lebih baik lakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Profil dan Potret Tosari Udayana, Pria Berdarah Bali yang Masuk Babak Final The Voice di Jerman

Selain itu, tidak disarankan untuk menggunakan masker kain 2 kali. Jadi, sebisa mungkin cuci masker kain setiap kali Anda selesai memakainya.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler