Marcus Fernaldi Gideon Berang BWF Hanya Kirim Surat sebagai Permintaan Maaf

24 Maret 2021, 19:10 WIB
Marcus Fernaldi Gideon.* /Instagram/marcusfernaldig

BERITA DIY - Tim bulutangkis Indonesia saat ini telah kembali ke tanah air dari Inggris. Ganda Putra nomor satu dunia, Marcus Gideon berang kepada BWF dan mengatakan bahwa seharusnya tanggung jawab BWF bisa lebih dari sepucuk surat.

Gideon menyampaikan pernyataan tersebut pada acara penyambutan atlet badminton Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Senin, 22 Maret 2021.

"Menurut saya, harusnya masalah ini harus diperjelas ya. Kami maunya ada pertanggungjawabannya tidak hanya melalui surat," ujar Marcus, seperti dikutip BERITA DIY dari akun Twitter @INABadminton, Selasa, 23 Maret 2021.

Baca Juga: BWF Minta Maaf ke Indonesia, Menpora: Ini Menyangkut Wibawa dan Harga Diri

Pasangan dari Kevin Sanjaya Sukamuljo ini melanjutkan, dirinya ingin pertanggungjawaban yang lebih jelas lagi dari organisasi Badminton World Federation (BWF). Terlebih Olimpiade semakin dekat.

"Karena pertandingan menuju Olimpiade semakin sedikit. Takutnya nanti ada apa-apa di jalan, BWF lepas tangan lagi seperti ini," tutur Marcus.

Tak jauh beda dengan Marcus, atlet ganda putri Greysia Polii mengatakan, BWF terkesan tidak bertanggung jawab, terhadap kejadian yang menimpa atlet Indonesia di Yonex All England 2021.

Baca Juga: Tim Bulutangkis Indonesia Negatif Covid, Netizen Pertanyakan Keputusan BWF: Scan Hasilnya Terus Email ke BWF

"Ini adalah suatu pelajaran besar buat kita semua, terutama buat BWF," ucap Greysia.

Greysia menuturkan, BWF seharusnya bisa lebih memperhatikan atlet-atletnya. Atlet badminton adalah aset bagi BWF, yang harus diperlakukan dengan lebih baik lagi.

"Menurut saya, BWF harus bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Seharusnya mereka bisa merespon situasi yang kami alami kemarin dengan lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, BWF memberikan selembar surat permintaan maaf kepada Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali saat acara penyambutan tim Indonesia pada Senin, 22 Maret 2021.

Surat permintaan maaf itu ditujukan untuk Presiden, Menpora, tim Indonesia, dan kepada masyarakat Indonesia. 

 

Melalui surat tersebut, BWF berjanji dan berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan.

“Presiden BWF tahu bahwa bulu tangkis adalah olahraga kebanggaan Indonesia. Bahkan saat ia masih menjadi atlet, Poul sempat merasakan kehangatan dan suasana pertemanan dengan atlet-atlet badminton di Indonesia," ucap Menpora Zainudin Amali.

Zainudin Amali melanjutkan, dalam surat tersebut BWF telah menyadari segala sesuatunya. BWF berjanji akan lebih mempersiapkan diri, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini.

 

"Kejadian di All England ini menjadi pelajaran yang sangat berharga,"ucap Zainudin.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler