يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛
Ketika Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad Saw untuk menyampaikan Wahyu pertama, Jibril berkata kepada Nabi Saw, IQRA’…( Bacalah ), kemudian Nabi Muhammad saw pun menjawab, ” Ma Ana Bi Qarik “, ( Saya tidak bisa membaca), hingga sampai tiga kali, Jibril mengulang agar Nabi Saw membacanya, Sang Rasul, tetap menjawab yang sama.
Hingga akhirnya, Jibril memeluk erat Nabi Muhammad saw dengan penuh cintanya, kemudian mengulangi lagi mengucapkan IQRA’, akhirnya Nabi Saw dapat mengikuti dan membaca, “Iqra’ Bismirabbika ladzi Khalaq”.
Dan kalimat ini, menjadi pertanda wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada manusia, yang kemudian tersusun dalam surat Al- ‘Alaq ayat 1-5.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal yang Menyentuh Hati tentang Makna Idul Fitri dan Syawal
Oleh karenanya, Nabi Muhammad saw pun, dikenal dengan sifat ke-Ummi-annya, yang tidak bisa baca dan tulis. Sehingga ketika diminta oleh Jibril untuk membaca, Nabi Muhammad Saw tidak bisa.
Ketidakmampuan Nabi Saw untuk membaca dan menulis bukanlah suatu aib bagi bangsa Arab kala itu, karena memang demikianlah kondisi sosio-historis masyarakat pada saat wahyu pertama diturunkan. Sehingga Allah berfirman dalam Al Quran;