BERITA DIY - Tersaji tata cara mandi wajib laki-laki yang dilengkapi dengan keterangan jumlah volume air yang sah serta bacaan niat dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia.
Mandi wajib atau mandi junub merupakan cara mensucikan diri dari hadats besar. Sebagai perbandingan, wudhu digunakan untuk bersuci dari hadats kecil.
Baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama memiliki mandi wajib yang harus dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu.
Berbeda dengan mandi biasanya, mandi wajib memiliki tata cara atau rukun, serta syarat sah sehingga dinyatakan diri telah suci dari hadats besar.
Baca Juga: Apakah Boleh Sholat Dhuha Jam 6? Kapan Waktu Haram Sholat Dhuha, Bacaan Niat dan Doa Setelah Sholat
Adapun mandi wajib atau mandi junub diperuntukkan khusus bagi mereka yang berada dalam keadaan junub atau janabah.
Kondisi junub sendiri akan selalu dialami oleh setiap orang dewasa yang sudah akil baligh, baik perempuan maupun laki-laki.
Dikutip dari laman NU Jatim pada 4 Desember 2022 pukul 18.11 WIB, kondisi junub pada seseorang itu terjadi akibat dua hal, yakni:
1. Kondisi air mani keluar dari alat kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Bisa sebabkan oleh berbagai hal, mulai dari mimpi basah, bersetubuh, atau keluar karena pikiran yang sedang bergairah.
Baca Juga: Bacaan Niat Qobliyah Jumat, Sebelum Sholat Jumat Sunnah 2 Rakaat, Arab, Latin dan Artinya
2. Kondisi jimak, atau bersetubuh yang menyebabkan masuknya alat kelamin laki-laki ke dalam alat kelamin perempuan. Meskipun tidak keluar air mani, kondisi jimak tetap menjadikan seseorang junub dan wajib mandi junub.
Pelaksanaan mandi wajib atau mandi junub sangatlah mendasar. Jika tidak dilaksanakan, maka segala macam ibadah menjadi tidak sah.
Untuk diketahui, syarat sah utama untuk melaksanakan ibadah, baik shalat, membaca al-Quran, berhaji, dan lain-lain adalah suci.
Sementara, seseorang yang memiiki hadats besar atau dalam keadaan junub sedang berada pada keadaan yang tidak suci.
Dengan begitu, apabila seorang laki-laki maupun perempuan sudah memiliki kondisi janabah, tetapi tidak mandi wajib, maka segala macam ibadah menjadi tidak sah.
Ada dua rukun atau dua tahap tata cara yang harus dilakukan oleh seorang laki-laki maupun perempuan untuk mandi junub, yaitu:
1. Membaca niat
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardon lillahi ta'ala
Terjemahan: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta'ala."
2. Membasuh seluruh tubuh secara menyeluruh dari atas kepala hingga ujung kaki, termasuk sela-sela dubur, rambut, bulu-bulu, dan semua anggota tubuh bagian luar badan.
Masih dari artikel di NU Jatim, disebutkan bahwa Imam Ghozali dalam kitab Bidayatul Hidayah memberikan amalan sunnah untuk melaksanakan mandi wajib hingga sah.
Adapun tuntunan dari Imam Ghozali dalam kitab Bidayatul Hidayah untuk mandi wajib ialah sebagai berikut:
- Basuh tangan tiga kali
- Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan
- Lakukan wudhu sebagaimana hendak shalat
- Mulai mandi wajib dengan rukun yang telah dijelaskan di atas
Adapun syarat volume air untuk mandi wajib ialah sebanyak dua kulah. Jika dikonversikan ke dalam volume Standar Internasional (SI), maka dua kulah setara dengan 270 liter air.
Syarat volume air tersebut berlaku apabila melaksanakan mandi wajib dengan menggunakan air dalam bak.
Apabila bak air tidak memenuhi syarat volume 270 liter, maka harus melaksanakan mandi wajib dengan air yang mengalir seperti dari keran atau dari shower.
Demikian tata cara mandi wajib untuk laki-laki disertai dengan syarat volume air dan bacaan niat dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia.***