Pertumbuhan Bisnis BRI Selaras dengan Kepemimpinan di Kementerian BUMN yang Lebih Fokus dan Tuntas

5 Juli 2022, 16:34 WIB
Pertumbuhan bisnis BRI selaras dengan tujuan kepemimpinan di Kementerian BUMN yang lebih fokus dan tuntas. /PRMN/HO/BRI

BERITA DIY - Pertumbuhan bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang cemerlang tidak lepas dari pengaruh kepemimpinan di Kementerian BUMN yang lebih fokus dan tuntas menyelesaikan masalah.

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama BRI, Sunarso dalam paparan kinerja perseroan yang positif dalam berbagai aspek.

 

“Ini saya kira tidak lepas dari kepemimpinan di Kementerian BUMN yang sekarang lebih fokus dan tuntas. Fokus untuk menumbuhkembangkan bisnis," ujar Sunarso.

"Dan fokus untuk mengurai masalah satu per satu. Dan kemudian diikuti dengan action plan yang targetnya terselesaikan dengan tuntas. Sampai ke struktur dasar persoalan itu diurai,” tambahnya menegaskan.

Pada tahun lalu, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp32,22 triliun atau setara 25,5% dari total laba seluruh perusahaan BUMN yang sebesar Rp126 triliun.

Baca Juga: Hasil Riset BRIN: Penyaluran KUR BRI Mampu Serap 32,1 Juta Lapangan Kerja di Indonesia

BRI pun berhasil melanjutkan kinerja positif tersebut pada tahun ini, sebagaimana tampak dari capaian laba bersih Rp12,2 triliun per kuartal I-2022 atau pada 3 bulan pertama tahun ini.

Bersamaan dengan itu, kiprah BRI di sektor UMKM semakin menonjol. Hal ini tampak dari komposisi kredit UMKM yang terus tumbuh dari 82,6% kuartal I-2022 menjadi 83,95% pada kuartal I-2022. Sunarso menyebut komposisi kredit UMKM diproyeksikan bisa menyentuh 85% pada 2025.

Strategi Utama

Lebih lanjut, Sunarso mengatakan BRI senantiasa berupaya menciptakan pertumbuhan bisnis baru untuk menunjang pencapaian target tersebut.

Komitmen ini salah satunya terlihat dari aksi korporasi pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.

Baca Juga: Sukses Lakukan Transformasi Digital, BRI Dinobatkan sebagai Digital Banking Terbaik

Integrasi tiga entitas yang punya rekam jejak baik di segmen mikro dan ultra mikro ini diharapkan semakin memperkuat backbone bisnis BRI Group. Holding UMi ditargetkan dapat melayani 55 juta nasabah segmen ultra mikro pada 2024.

“Dan sekarang tahun 2022, kami menargetkan penambahan 5 juta nasabah terlebih dahulu,” terang Sunarso.

Resmi terbentuk sejak 13 September 2021, Holding UMi yang dipimpin BRI terus melakukan sinergitas dalam tiga fase. Pertama, sinergitas proses empowering.

Mengambil salah satu contoh yang digalakan oleh PNM yang punya jangkauan luas dalam pemberdayaan kelompok perempuan untuk pendampingan dan edukasi layanan keuangan.

Komitmen sinergitas ini ditunjang dengan inisiatif pembentukan program culture activation BRIGADE MADANI untuk menyelaraskan kultur, sehingga upaya pemberdayaan nasabah bisa semakin optimal.

Baca Juga: BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 Dapat Penghargaan Marketeers OMNI Brand of the Year

Kedua adalah fase integrasi. Holding UMi memungkinkan nasabah ultra mikro untuk mendapatkan berbagai pilihan layanan keuangan sesuai kebutuhannya. 

Terlebih, Holding UMi telah memiliki joint location atau co-location untuk memudahkan nasabah mengakses layanan keuangan dari tiga entitas.

Di sisi lain, strategi ini dinilai efektif untuk menekan operational cost.  Co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM) saat ini telah hadir sekitar 500 lokasi dan ditargetkan bertambah menjadi 1.000 lokasi pada akhir 2022.

“Jadi sekarang strateginya kami turunkan operational cost melalui co-location. Kemudian produk semua kita sinergikan menjadi bundling product sehingga masyarakat jadi punya lebih banyak pilihan. Dan kemudian culture kami bangun berdasarkan AKHLAK dari Kementerian BUMN, dengan program culture activation BRIGADE MADANI (gabungan antara BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani)” imbuhnya.

Baca Juga: Syarat Pinjaman KUR BRI 2022 dan Cara Pengajuan Online, Pelaku Usaha UMKM Bisa Pinjam hingga Rp50 Juta

Ketiga, fase upgrading untuk mendorong pelaku usaha hingga ‘naik kelas’. Tidak berhenti hanya sampai pelaku usaha ultra mikro mendapatkan layanan saja, Holding UMi berkomitmen mengantarkan mereka untuk bisa mengembangkan skala bisnisnya.

“Ini cara kita memperkuat customer base dan mengembangkannya menjadi ekosistem. Dan dibina secara berkelanjutan oleh ketiga entitas ini yang masing-masing menyediakan produk sesuai ciri khasnya. PNM melalui group lending, Pegadaian melalui lending berbasis gadai, BRI melalui lending dan layanan perbankan lainnya,” pungkas Sunarso.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler