Teror Aksi Protes Bersenjata Saat Pelantikan Presiden, Biden: Saya Tidak Takut!

- 12 Januari 2021, 12:29 WIB
Teror Aksi Protes Bersenjata Saat Pelantikan Presiden, Biden: Saya Tidak Takut!
Teror Aksi Protes Bersenjata Saat Pelantikan Presiden, Biden: Saya Tidak Takut! /Instagram.com/@joebiden

 

BERITA DIY - Biro Investigasi Federal (FBI) telah memberikan peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi aksi protes bersenjata di ibu kota negara Amerika Serikat (AS), Washington DC, sebagai upaya menentang pelantikan presiden yang akan dilakukan terhadap Joe Biden pada tanggal 20 Januari 2021 nanti.

FBI juga telah memperingatkan bahwa kemungkinan aksi protes bersenjata yang direncanakan itu tak hanya terjadi di Ibu Kota Washington DC, tetapi juga di 50 ibu kota negara bagaian Amerika Serikat.

Peringatan yang dimotori oleh penyerbuan Capitol Rabu lalu ini berlaku setidaknya sampai hari pelantikan tiba.

Baca Juga: Bintang Emon Kalahkan Artis Korea, Najwa Shihab, dan Joe Biden di Pencarian Google Tahun 2020

Tak cukup hanya memberikan peringatan, dalam rangka melindungi ibu kota AS, Garda Nasional mendapatkan wewenang untuk menghadirkan 15.000 tentara ke Ibu Kota Washington sekaligus melarang turis mengunjungi Monumen Washington hingga 24 Januari 2021 nanti.

Dilansir BeritaDIY.com dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "FBI Prediksi Akan Adanya Penyerangan Saat Pelantikan, Joe Biden: Saya Tidak Takut" dari Reuters, Kepala Biro Pengawal Nasional Jenderal Daniel Hokanson mengatakan kepada wartawan ia berharap ada sekitar 10.000 tentara yang memeberikan keamanan, logistik, dan komunikasi di Washington DC pada hari Sabtu.

Ia juga mengatakan jumlah yang dibutuhkan bisa saja meningkat menjadi 15.000 personel jika  otoritas lokal memintanya.

Baca Juga: Donald Trump Kalah Pilpres AS, Cina Justru Tunda Kirim Selamat kepada Joe Biden: Ini Alasannya

Senator Chris Murphy, yang mengatakan pada Senin 11 Januari 2021, ia mengirim surat kepada penjabat menteri pertahanan mengenai jumlah Garda Nasional akan cukup untuk melindungi ibu kota negara dan kemungkinan pasukan tugas aktif  juga diperlukan .

Dari pihak Park Service juga mengatakan bahwa pihaknya akan menangguhkan tur ke Monumen Washington karena persoalan tersebut.

Walikota Washington Muriel Bowser juga meminta Departemen Dalam Negeri AS untuk membatalkan izin pertemuan publik hingga 24 Januari 2021.

"Periode perencanaan pengukuhan ini harus sangat berbeda dari yang lain," katanya kepada wartawan.

Dalam sepucuk surat kepada Penjabat Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Chad Wolf yang dipublikasikan pada hari Minggu, Bowser menyerukan pendekatan baru terhadap keamanan setelah apa yang ia sebut minggu lalu sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Ucapkan Selamat ke Joe Biden yang Terpilih Jadi Presiden, Jokowi Menantikan Bekerja Sama dengan AS

Sementara itu, Wolf sendiri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Dinas Rahasia untuk memulai operasi Acara Keamanan Khusus Nasional untuk pelantikan efektif 13 Januari, bukan 19 Januari seperti yang dijadwalkan sebelumnya.

Di sisi lain, Presiden terpilih Joe Biden mengatakan, meskipun marabahaya mengintai, ia tak pernah takut untuk melangsungkan pelantikandi luar gedung Capitol, mengacu pada pengaturan tradisional untuk upacara pelantikan di halaman gedung Capitol.

"Saya tidak takut mengambil sumpah di luar," kata Biden kepada wartawan di Newark, Delaware.

Panitia pelantikan Biden mengatakan pada hari Senin bahwa tema upacara 20 Januari adalah "America United”.

Serangan di Capitol beberapa waktu lalu, yang menentang sertifikasi kemenangan Biden dalam pemilihan November, membuat para anggota parlemen bersembunyi dan aksi ini menewaskan lima orang.

Baca Juga: Joe Biden Diprediksi Menang di Pilpres AS, Donald Trump Tuntut Perhitungan Suara Ulang

Akibatnya, Puluhan orang telah didakwa dalam kekerasan tersebut. Sementara itu, ratusan kasus lainnya diperkirakan akan terjadi di kemudian hari.

Donald Trump telah menentang validitas kemenangan substansial Biden sejak presiden terpilih itu dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan umum di AS beberapa waktu lalu.

Pekan lalu Donald Trump juga mengatakan bahwa ia tidak akan menghadiri upacara pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS berikutnya.***

Editor: Adestu Arianto

Sumber: REUTERS Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah