Bersama Nino, Rafael menyampaikan bahwa ia telah bertemu Pak Sodikin di rumah sakit. Rafael juga mengatakan bahwa Pak Sodikin sempat mendonorkan darahnya untuk Nino.
Nino kaget, bagaimana bisa ini terjadi secara kebetulan sekali?
Tak sampai di situ, Rafael juga mengatakan bahwa Pak Sodikin mengakui dirinya dibayar oleh seseorang untuk menjadi saksi yang memberatkan status Andin sebagai pembunuh Roy.
Mendengar itu, Nino semakin yakin bahwa Andin tak bersalah. Rafael pun berfikir demikian.
Rafael kemudian juga bercerita bahwa ia mengenali preman yang menusuk Nino.
Menurutnya, preman tersebut merupakan preman yang juga merampas berkas beberapa waktu lalu.
Preman tersebut juga preman yang Rafael lihat sedang bersama Elsa di Taman Flaminggo.
Sementara itu, Andin yang tengah bersama Al, meminta pulang. Awalnya Al menyarankan Andin untuk istirahat terlebih dahulu.