Bantuan BPUM UMKM Diperpanjang hingga 2021, Ini Cara Daftar dan Cek Penerima di eform.bri.co.id/bpum

- 23 Oktober 2020, 14:54 WIB
Dana BPUM Rp2,4 Juta Tetap Bisa Cair Walau Nggak Ada Rekening! Caranya, Bawa Dokumen Ini Ke BRI
Dana BPUM Rp2,4 Juta Tetap Bisa Cair Walau Nggak Ada Rekening! Caranya, Bawa Dokumen Ini Ke BRI /Antara Foto/

BERITA DIY - Pemerintah masih akan menganggarkan bantuan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada 2021 sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan industri kecil dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin saat membuka Rapat Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan secara daring dari Jakarta.

"Program-program untuk pemulihan UMKM dan dunia usaha akan tetap dianggarkan pada tahun depan (2021) sehingga dapat dijadikan bagian dari upaya pengembangan kewirausahaan pemuda," kata Ma'ruf Amin seperti dilansir Antara, Jumat, 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Bus Damri Kini Buka Rute Bandara Kulonprogo - Yogyakarta - Gunung Api Purba - Pantai Gunungkidul

Pada tahun 2020, lanjut Ma'ruf, Pemerintah telah membuat kebijakan untuk pemulihan dunia usaha, khususnya yang terdampak pandemi COVID-19. Kebijakan tersebut tertuang dalam dana program PEN, yang alokasi anggarannya diberikan kepada UMKM dan korporasi.

"Dari total alokasi dana program PEN Tahun 2020 sebesar Rp695,2 triliun, sebanyak Rp128 triliun dialokasikan untuk UMKM, sementara Rp170 triliun lainnya disediakan untuk insentif bagi dunia usaha dan sektor korporasi termasuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Wow! Ada Dana Kartu Prakerja Rp 1,1 Triliun Nganggur, Kapan Pendaftaran Gelombang 11 Dibuka?

Wapres berharap alokasi anggaran tersebut dimanfaatkan dengan benar, termasuk dalam upaya meningkatkan kapasitas kegiatan usaha mikro dan kecil melalui pemberian pelatihan dan keterampilan, sehingga produk industri kecil tersebut dapat memiliki nilai tambah.

"Hal ini perlu dilakukan mengingat sebagian besar pekerja kita memiliki keterampilan rendah, tingkat pendidikan rendah, menggunakan teknologi sederhana, memiliki keterbatasan akses terhadap bahan baku dan pemasaran, serta akses permodalan yang terbatas," katanya.

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x