BERITA DIY - Hingga jelang tutup bulan Juni, tepatnya 27 Juni 2021, tanda-tanda bantuan sosial (bansos) tunai (BST) belum juga akan cair.
Padahal, masyarakat yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos sangat berharap BST segera dicairkan.
Ini sesuai dengan janji dari Kementerian Sosial yang akan mencairkan BST pada bulan Juni untuk BST Mei dan Juni. Dan lagi, situasi pandemi di bulan Juni masih jauh dari kata membaik.
KPM yang terdampak Covid-19 dan kemudian juga pembatasan ruang gerak karena kebijakan pemerintah, sangat membutuhkan uang untuk hidup, salah satunya melalui BST yang berjumlah Rp 300 ribu per bulannya untuk tiap penerima.
Diketahui, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Nasdem Lisda Hendrajoni mendesak pemerintah segera mencairkan BST. Namun, saat ini Kemensos belum melakukan langkah aktif untuk proses pencairan BST dikarenakan mengurus laporan pertanggungjawaban adanya 21 juta data ganda penerima yang diklaim oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sembari menunggu, berikut ada 4 fakta mengenai bansos tunai atau BST per Juni 2021.
1. Cek di link cekbansos.kemensos.go.id untuk mengetahui penerima
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah berjanji akan memerpanjang jadwal bantuan BST hingga sampai Juni 2021. Untuk mengetahui Anda terdaftar sebagai penerima atau tidak, sila cek di link cekbansos.kemensos.go.id. Hanya link itu, tak ada link lainnya.
Perlu dicatat, nilai bantuan per penerima per bulan adalah RP 300 ribu. Namun, bantuan ini diketahui akan dirapel pada bulan Juni sehingga KPM mendapat bantuan sejumlah Rp 600 ribu.
Baca Juga: Update Terbaru 6 Link Cek Penerima Bantuan Sosial dan BLT UMKM Pemerintah yang Masih Cair Bulan Juni
2. Cair melalui Kantor Pos
Kantor Pos di domisili masing-masing KPM BST yang akan menentukan jadwal pencairan. Agar tak menyebabkan kerumunan, penerima diimbau tepat waktu sesuai jadwal.
Pula, pencairan bansos tunai tak bisa diwakilkan pihak lain. Oleh karenanya, KPM wajib bawa surat undangan dari RT atau perangkat desa/kelurahan beserta KTP dan fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Bagi KPM yang sedang sakit, lansia, dan disabilitas, petugas kantor pos akan mengantar langsung dana BST ke tempat penerima.
3. Waspada hoaks bansos
Di sejumlah forum komunitas di media sosial, tak jarang ada akun-akun yang menawarkan pendaftaran atau layanan memercepat bantuan BST.
Tak jarang, akun tersebut melampirkan link yang nantinya jika dibuka akan mengarahkan pada sebuah artikel atau malah meminta identitas KPM. Jangan pernah mengisi data ke laman tak jelas!
Para penerima diimbau waspada dan hanya memantau perkembangan bansos dari media sosial resmi Kemensos. Instagram dan Twitter dengan akun @kemensosri, Facebook dengan akun @KemsosRI atau Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan centang biru dan weebsite resminya www.kemensos.go.id.
4. Bantuan digunakan dengan bijak dan tepat
Kemensos melalui akun Instagramnya, mengimbau jika penggunaan bansos BST hingga PKH dapat digunakan KPM atau penerima dengan bijak dan tepat.
Selain untuk membeli kebutuhan pokok, bantuan BST ataupun PKH juga bisa untuk membeli peralatan sekolah anak, dan kalo ada sisa dapat digunakan sebagai modal usaha.
Apapun dari keempat di atas, bantuan BST kemensos sangat dibutuhkan hari ini oleh masyarakat miskin dan termarjinalkan. Terlebih, pandemi dari virus Corona belum juga terlihat titik akhirnya.***