Dikutip dari data Kementerian PUPR, dengan investasi sebesar Rp14,26 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun, Tol Jogja-Bawen diharapkan dapat menjadi arteri penting yang menghubungkan dua provinsi.
Pembangunan ini tidak hanya melibatkan konstruksi fisik tetapi juga pemetaan sosial dan ekonomi yang komprehensif untuk memastikan proyek ini memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Saat ini, PT Jasamarga Jogja Bawen (JBB) sedang fokus pada pembangunan empat jembatan melayang tersebut, dengan progres konstruksi untuk seksi Sleman-Banyurejo sudah mencapai 72% dan ditargetkan selesai pada kuartal I tahun 2025.
Seksi ini adalah bagian awal dari proyek yang akan menghubungkan Sleman dengan Banyurejo sepanjang 8,25 Km.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui peningkatan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah.
Dengan memperpendek waktu perjalanan dan memudahkan transportasi barang dan jasa, Jalan Tol Jogja-Bawen akan memainkan peran penting dalam memajukan industri pariwisata di Yogyakarta, salah satu sektor utama ekonomi daerah.
"Kenapa Solo pada beberapa waktu terakhir cukup ramai wisatawan, itu karena aksesibilitas tol yang menyentuh daerah tersebut. Jika Jogja tersambung, tentu wisatawan yang berkunjung lewat jalur darat bakal bertambah," ucap Pengamat Ekonomi, Dr Junaidi.
Selain itu, menurut dia, jalan tol ini akan terhubung dengan Tol Trans Jawa, membuka peluang lebih luas bagi kedua provinsi dalam menjaring turis domestik dan internasional.