Manjakan Masyarakat, Pemkot Yogyakarta Akan Memperbanyak Pertunjukkan Budaya Online

29 Agustus 2020, 20:24 WIB
Ilustrasi wayang. /Antara Foto/Ardiansyah

BERITA DIY - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta berupaya untuk tetap menggelar pertunjukan seni dan budaya di masa pandemi COVID-19 dengan memperbanyak pergelaran pertunjukan secara virtual.

“Salah satunya adalah Jogja Cross Culture. Kami sedang menyusun konsep agar kegiatan ini tetap dapat diselenggarakan, tentunya secara virtual,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Kadri Renggono seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 29 Agustus 2020.

Meskipun digelar secara virtual, namun Kadri berharap Jogja Cross Culture tersebut tetap mampu menyuguhkan pertunjukkan seni dan budaya yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat secara optimal.

Baca Juga: Perbedaan dan Keutamaan Puasa Sunnah Asyura, Tasua dan Ayyamul Bidh

Untuk saat ini, lanjut dia, lokasi utama penyelenggaraan pertunjukkan tetap dipilih di Titik Nol Kilometer Yogyakarta atau sama seperti saat pertunjukkan tersebut digelar untuk pertama kalinya pada 2019.

“Kami akan banyak mengandalkan teknologi agar pertunjukkan bisa terselenggara dengan baik dan protokol kesehatan terjaga,” katanya.

Sedangkan untuk penerapan protokol kesehatan, Kadri menegaskan bahwa syarat tersebut merupakan harga mutlak yang harus dipenuhi sehingga pertunjukkan pun tetap berjalan dengan aman dari sisi kesehatan.

“Banyak juga pertunjukkan yang mulai digelar pada pekan kedua September hingga akhir tahun, seperti pertunjukkan seni musik, teater dan tari. Banyak yang akan digelar secara virtual,” katanya.

Baca Juga: Berhasil Kendalikan Covid-19, Seluruh Sekolah di Wuhan Akan Dibuka Selasa 1 September 2020

Selain menggelar pertunjukan seni dan budaya secara virtual, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga akan memberikan ruang dan fasilitasi untuk pembuatan film-film pendek bertema budaya.

“Tentunya, cerita yang diangkat adalah bagaimana budaya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Kota Yogyakarta,” katanya.

Sedangkan untuk kegiatan pembinaan kebudayaan, diwujudkan dengan menyelenggarakan workshop rintisan kelurahan budaya dan diharapkan jumlah kelurahan budaya di Kota Yogyakarta semakin bertambah.

Saat ini, baru ada dua kelurahan budaya di Kota Yogyakarta dan 21 rintisan kelurahan budaya. “Pembinaan kelurahan budaya berada di DIY, sedangkan kami membina rintisan kelurahan budaya. Jika sudah memenuhi level untuk masuk dalam kategori kelurahan budaya, maka akan diusulkan ke DIY untuk diverifikasi dan ditetapkan,” katanya.

Baca Juga: Setelah Lama Tak Terdengar Kabar, Adhisty Zara Kembali Aktif di Media Sosial

Selain workshop, upaya untuk membentuk rintisan kelurahan budaya juga dilakukan dengan memfasilitasi pertunjukan di wilayah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti pembatasan jumlah pengunjung dan menggelar kegiatan di ruang terbuka yang luas.

“Hampir semua kegiatan yang kami lakukan tahun ini didanai menggunakan dana keistimewaan. 90 persen memakai dana keistimewaan,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mendorong Dinas Kebudayaan untuk mulai menggelar berbagai pertunjukkan seni dan budaya secara virtual.

“Yogyakarta yang merupakan gudang seniman dan budayawan harus mampu menunjukkan kiprah dan eksistensi sebagai kota seni dan budaya. Harus ada event untuk mereka. Meski di masa pandemi, tetapi harus kreatif dan berkarya,” katanya.***

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler