Tolak Penambangan Material Bendungan Bener Purworejo, Warga Wadas Terlibat Bentrok dengan Polisi

24 April 2021, 08:50 WIB
Ratusan warga Desa Wadas, Purworejo memblokade akses jalan dan menolak pertambangan material Bendungan Bener. Aksi ini berakhir bentrok antar kedua pihak. /Foto: BERITA DIY / Bagus Aryo Wicaksono

BERITA DIY - Puluhan warga Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, Jumat, 23 April 2021.

Bentorkan dipicu penutupan akses jalan yang dilakukan warga yang menolak penambangan material Bendungan Bener di wilayah Desa wadas.

Rencananya, sosialiasi inventrisasi dan indentifikasi bidang tanah untuk lokasi penambangan material Bendungan Bener Purworejo dilakukan kemarin.

Baca Juga: Merasa Kasihan, Wapres Ma'ruf Amin Perbolehkan Santri Mudik pada Masa Pengetatan

Sejak pagi hari warga menebangi pohon besar dan meletakkanya di tengah jalan. Tidak hanya itu warga juga menumpuk batu di area tersebut.

Pihak kepolisian yang berupaya menyingkirkan material penghalang jalan dihalangi oleh warga yang berbaris di belakang penutup jalan.

Komunikasi yang coba dilakukan antara pihak Kepolisian dengan warga pun tidak berjalan baik. Hingga timbul ketegangan dan terjadi lemparan batu.

Baca Juga: Selamat Jalan Selamanya, Presenter Mata Najwa, Najwa Shihab Ucapkan Duka Cita Wafatnya Ibunda Tompi

Petugas pun bereaksi dengan menembakkan gas air mata untuk mengurai massa dan membubarkan aksi penutupan jalan yang dilakukan warga. Belasan orang yang diduga provokator pun diamankan oleh pihak kepolisian.

Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito mengatakan pihaknya mendapat laporan penutupan jalan yang dilakukan warga Wadas.

Ia mengatakan jalan yang ditutup warga adalah Jalan Kabupaten, sehingga penutupan mengakibatkan akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Juga: Innalillahi wa Innailaihi Raji'uun, Aktor Muda Berbakat Iqbaal Ramadhan Berduka Cita atas Wafatnya Ibu Tompi

"Kami mendapat laporan terjadi penutupan jalan di Desa Wadas, kemudian kami bersama Brimob Kutoarjo dan anggota Kodim 0708 mendatangi lokasi untuk membuka jalan itu," terang Rizal Marito kepada wartawan.

"Jalan yang ditutup oleh warga merupakan jalan umum dan jalan kabupaten yang melintasi Desa Wadas. Oleh karena itu, petugas perlu membuka akses jalan demi kepentingan umum," imbuhnya.

Rizal Marito menambahkan akibat aksi penutupan jalan yang berujung ricuh terdapat lima petugas terluka. Selain itu 11 orang yang diduga provokator ditangkap.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler