NASKAH Khutbah Idul Adha 2024 Muhammadiyah Download PDF Tentang Teladan Nabi Ibrahim AS

- 15 Juni 2024, 11:41 WIB
Ilustrasi Informasi naskah khutbah Idul Adha 2024 Muhammadiyah dan link download PDF tentang Teladan Nabi Ibrahim AS.
Ilustrasi Informasi naskah khutbah Idul Adha 2024 Muhammadiyah dan link download PDF tentang Teladan Nabi Ibrahim AS. /Antara/HO-UMP/

Dengan jasa Malcom X itulah, Islam berkembang pesat dan bahkan menjadi agama yang paling cepat berkembang di Amerika Serikat. Itulah contoh dampak sosial dari sebuah ibadah. Semua ibadah yang diajarkan oleh Islam memiliki makna sosial, dan demikian juga sebaliknya semua kerja sosial memiliki makna spiritual. Ketika Allah mensunnahkan kita menyembelih kurban, maka daging kurban memiliki makna sosial yang jelas, yaitu memberikan makan kepada mereka yang membutuhkan. Tetapi makna spiritual dari kurban itulah yang akan sampai kepada Allah.

Lan yanalallah luhumuha wala dima’uha, wa lakin yanaluhuttaqwa minkum (al-Hajj [22]: 37),Daging dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah. Yang akan sampai kepada Allah adalah taqwamu. Demikian juga, ibadah haji adalah merupakan perjalanan spiritual, yang bertujuan meningkatkan kasalehan sosial. Tetapi haji harus selalu diikuti dengan peningkatan kesalehan sosial.

Haji mabrur itulah yang menjadi idaman kita semua, karena haji yang mabrur akan memiliki dampak yang bermanfaat bagi masyarakat. Sebaik-baik orang, kata Nabi, ialah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Karena itu, dampak positif ibadah haji akan dirasakan juga oleh mereka yang belum sempat melaksanakan ibadah, dan bahkan bagi mereka yang hatinya belum terbuka untuk menerima hidayah dari Allah SWT.

Inilah makna firman Allah, Wama arsalnaka illa rahmatan lil ‘alamin (Al-Anbiya [21]: 107); kami tidak mengutusmu, wahai Muhammad, kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.

الله اكبر الله اكبر و لله الحمد

Saatnya kita bertekat untuk mewujudkan ajaran Islam yang komperhesif itu dalam kehidupan nyata sehingga menjadi umat yang berdiri tegak di tengah-tengah peradaban dunia, menjadi ummatan wasathan. Allah berfirman, wa kadzalika ja’alnakum ummatan wasathan litakunu syuhada’ alan nas (al-Baqarah [2]: 143).

Dan demikianlah Kami jadikan engkau umat yang menengah agar engkau menjadi saksi atas semua manusia, menjadi saksi atas kebenaran dan keagungan ajaran Islam. Kita yakin akan kebenaran dan keagungan ajaran Islam, maka kita wajib membuktikan bahwa kita adalah umat yang unggul.

Namun demikian, itu semua tidak akan terwujud dengan gratis, harus berjuang keras untuk membuktikannya. Kalau tidak, maka umat Islam akan menjadi umat yang lemah. Perjuangan untuk membuktikan keunggulan umat adalah amanah yang diberikan oleh Allah kepada kita.

Di dalam al-Qur’an Allah berfirman, Inna ‘aradlna al-amanata ‘alas samawati wal ardli wal jiba, fa abaina ayyahmilnaha wa asyfaqna minha, fa hamalahal insan, innahu kana dlaluman jahula (al-Ahzab [33]: 72). Artinya, sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit-langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka menolak dan merasa tidak sanggup memikul amanah itu; maka manusia yang sanggup memikulnya; tetapi, manusia itu berbuat zalim dan bodoh.

Ayat ini menunjukkan posisi penting manusia sebagai pengemban amanah untuk mengatur kehidupan manusia, agar tercipta kedamaian, keadilan, kemakmuran, dan kemaslahatan. Ayat itu juga memperingatkan adanya sifat buruk manusia yang akan membuat manusia gagal mengemban amanah, yaitu sifat zalim dan bodoh.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah