Makna Penyajaan Galungan dan Kapan Pelaksanaannya

- 27 Februari 2024, 13:26 WIB
Ilustrasi. Ketahui apa makna Penyajaan Galungan dan kapan pelaksanaannya jelang peringatan Hari Raya Galungan 2024.
Ilustrasi. Ketahui apa makna Penyajaan Galungan dan kapan pelaksanaannya jelang peringatan Hari Raya Galungan 2024. /PIXABAY/ignartonosbg

BERITA DIY - Simak informasi apa makna Penyajaan Galungan dan kapan pelaksanaannya.

Umat Hindu di Indonesia akan merayakan Hari Raya Galungan 2024 pada Rabu, 28 Februari 2024. Sebelum puncak peringatan Hari Raya Galungan, diadakan Penyajaan Galungan.

Ketahui makna makna Penyajaan Galungan dan kapan pelaksanannya selengkapnya di artikel ini.

Galungan merupakan hari besar umat beragama Hindu. Peringatan ini dirayakan setiap 201 hari (6 bulan) sekali menurut sistem penanggalan Bali.

Baca Juga: 10 Kata-kata Ucapan Selamat Hari Raya Galungan 2024 dalam Bahasa Bali

Pada tahun 2024, Galungan diperingati pada 28 Februari dan 25 September 2024.

Meski hari raya agama, namun Galungan tidak termasuk hari libur nasional. Namun di Bali, hari besar Galungan mendapat dispensasi libur.

Makna Penyajaan Galungan dan Kapan Pelaksanaannya

Hari Raya Galungan memiliki sejumlah tahapan prosesi sebelum puncak perayaan. Salah satu prosesi ialah Penyajaan Galungan.

Baca Juga: Hari Raya Galungan 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Apa Jadi Libur Nasional?

Penyajaan digelar dua hari sebelum Hari Raya Galungan, yakni pada Senin Pon Wuku Dungulan/Galungan. Penyajaan Galungan 2024 bertepatan dengan hari Senin, 26 Februari 2024.

Mengutip dari laman tamanbali.desa.id, Secara maknawi Hari Penyajaan, artinya hari ini umat mengadakan Tapa untuk mencapai Samadhi melalui pemujaan kepada Ista Dewata. Hal ini sesuai dengan apa yang termaktub dalam lontar Sundarigama disebutkan : “Pangastawaning Sang Ngamong Yoga Samadhi”. Upacara ini dilaksanakan pada hari Senin Pon Dungulan.

Adapun secara ritual, hari Penyajaan Galungan dimaknai oleh umat ntuk menyiapkan berbagai sarana pemujaan baik dari bahan janur, slepan, bambu dan utamanya berupa membuat kue (bahasa Bali: Jaja), yang akan dipakai saat Galungan, itu sebabnya hari ini juga disebut dengan Penyajan (hari untuk membuat jaje).

Demikian informasi mengenai apa makna Penyajaan Galungan dan kapan pelaksanaannya.***

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah