نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT.
Hal ini tercantum pada salah satu hadits Nabi SAW:
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُوْمُوْا
“Jika sudah datang separuh Bulan Sya’ban, maka janganlah berpuasa”.
Meski demikian beberapa ulama masih memperbolehkan untuk melakukan puasa sunah yang dianjurkan setelah Nisfu Syaban, sebagai contoh puasa senin-kamis, puasa daud dan puasa lainnya.
- Memperbanyak membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat sebab manusia tidak pernah lepas dari kesalahan.
- Melaksanakan shalat sunnah di malam Nisfu Syaban, keutamaan pada bulan Syaban ada pada pertengahan bulan yang disebut sebagai Nisfu Syaban, yang bertepatan pada 15 Syaban.