Wisatawan di Solo
Solo, atau Surakarta, menyajikan nuansa berbeda sebagai pusat budaya Jawa yang berfokus pada industri kreatif dan pariwisata. Menurut data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, libur tahun baru 2024 menyaksikan jumlah wisatawan mencapai 618.776 orang.
Ketua INCCA Solo, Daryono, menggarisbawahi keunggulan Solo dibandingkan daerah lain di Soloraya. Strategisnya lokasi Solo, yang diapit dua kawasan wisata di lereng Gunung Lawu, serta dukungan infrastruktur seperti jalan tol, memperkuat aksesibilitas dan menarik lebih banyak pengunjung.
Solo telah mengalami pertumbuhan pariwisata yang signifikan, khususnya leisure tourism. Peningkatan ini tidak hanya berasal dari Solo sendiri tetapi juga dari daerah penyangga yang memiliki potensi wisata alam, seperti Karanganyar dan Boyolali.
Bila berbicara leisure, tidak bisa hanya Kota Solo melainkan daerah penyangga lain yang memiliki potensi wisata seperti Karanganyar dan Boyolali,” katanya.
Perbandingan Jumlah Wisatawan
Dari data yang tersedia, terlihat bahwa jumlah wisatawan di Solo selama libur Nataru 2024 sedikit lebih banyak dibandingkan Yogyakarta. Namun, perlu diperhatikan bahwa angka ini hanya mencakup periode libur Nataru, dan tidak mencerminkan total jumlah wisatawan sepanjang tahun.
Kedua kota ini menawarkan keunikan tersendiri yang menjadikan mereka destinasi yang menarik bagi wisatawan. Yogyakarta dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, serta Solo dengan keunggulan strategis dan pertumbuhan leisure tourism-nya, sama-sama memberikan kontribusi penting untuk pariwisata di Indonesia.***