Jumlah Wisatawan Yogyakarta dengan Solo di Libur Nataru 2024 Lebih Banyak Mana? Ini Faktanya

- 4 Januari 2024, 17:07 WIB
Ilustrasi Malioboro Jogja
Ilustrasi Malioboro Jogja /Berita DIY/ MR Firmansyah

BERITA DIY - Pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, baik Yogyakarta maupun Solo menarik perhatian besar dari wisatawan. Dengan Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan dan Solo yang dikenal sebagai Kota Batik, keduanya menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung.

Pertanyaan yang sering muncul adalah, di antara kedua kota tersebut, manakah yang lebih banyak dikunjungi wisatawan? Berikut ini adalah fakta-fakta yang menggambarkan situasi pariwisata di kedua kota tersebut.

Wisatawan di Yogyakarta

Kota Yogyakarta, dengan julukan Kota Gudeg, telah menjadi tujuan utama bagi wisatawan selama periode libur Nataru 2024.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, sekitar 581.293 wisatawan mengunjungi kota ini dari 16 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024.

Tahun 2023 menyaksikan total 7.249.803 wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta, menunjukkan bahwa kota ini masih menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia.

"Ada 581.293 (wisatawan yang masuk) dalam kurun waktu 16 Desember (2023) sampai dengan 1 Januari (2024)," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta.

Pemkot Yogyakarta fokus pada quality tourism, dengan menekankan pada kualitas daripada kuantitas. Hal ini terbukti dengan meningkatnya belanja wisatawan selama libur Nataru 2024 mencapai Rp2,2 juta dan rata-rata lama menginap mencapai 2,2 hari.

Ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dan menegaskan komitmen Yogyakarta dalam meningkatkan pengalaman wisata.

Baca Juga: Rute Tol Jogja - Solo Dibuka Fungsional Libur Nataru 2023, Lokasi Pintu Masuk dan Jam Operasional Mulai Kapan?

Wisatawan di Solo

Solo, atau Surakarta, menyajikan nuansa berbeda sebagai pusat budaya Jawa yang berfokus pada industri kreatif dan pariwisata. Menurut data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, libur tahun baru 2024 menyaksikan jumlah wisatawan mencapai 618.776 orang.

Ketua INCCA Solo, Daryono, menggarisbawahi keunggulan Solo dibandingkan daerah lain di Soloraya. Strategisnya lokasi Solo, yang diapit dua kawasan wisata di lereng Gunung Lawu, serta dukungan infrastruktur seperti jalan tol, memperkuat aksesibilitas dan menarik lebih banyak pengunjung.

Solo telah mengalami pertumbuhan pariwisata yang signifikan, khususnya leisure tourism. Peningkatan ini tidak hanya berasal dari Solo sendiri tetapi juga dari daerah penyangga yang memiliki potensi wisata alam, seperti Karanganyar dan Boyolali.

Bila berbicara leisure, tidak bisa hanya Kota Solo melainkan daerah penyangga lain yang memiliki potensi wisata seperti Karanganyar dan Boyolali,” katanya.

Perbandingan Jumlah Wisatawan

Dari data yang tersedia, terlihat bahwa jumlah wisatawan di Solo selama libur Nataru 2024 sedikit lebih banyak dibandingkan Yogyakarta. Namun, perlu diperhatikan bahwa angka ini hanya mencakup periode libur Nataru, dan tidak mencerminkan total jumlah wisatawan sepanjang tahun.

Kedua kota ini menawarkan keunikan tersendiri yang menjadikan mereka destinasi yang menarik bagi wisatawan. Yogyakarta dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, serta Solo dengan keunggulan strategis dan pertumbuhan leisure tourism-nya, sama-sama memberikan kontribusi penting untuk pariwisata di Indonesia.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah