Ini mengakibatkan proses belajar menjadi kurang optimal, dengan fokus pembelajaran hanya pada level kognitif dasar.
Mengingat kebutuhan untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, diperlukan pendekatan yang berorientasi pada HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Parluhutan, sebagai peneliti, mengidentifikasi permasalahan ini dan berinisiatif untuk menerapkan model pembelajaran inovatif. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik melalui pendekatan Discovery/Inquiry Learning dan model lainnya.
Tantangan
Dalam menerapkan pendekatan baru ini, tentu saja ada beberapa tantangan yang dihadapi:
- Persiapan kelas yang memerlukan usaha lebih.
- Penyesuaian jadwal mengajar.
- Kesalahan teknis dalam proses pengambilan video.
- Keterbatasan waktu untuk guru atau staff yang membantu proses rekaman.
- Beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam diskusi.
- Kurangnya kepercayaan diri peserta didik kelas VII dalam mempresentasikan hasil.
Dalam menghadapi tantangan ini, ada beberapa pihak yang terlibat seperti rekan guru, tenaga kependidikan, serta kepala sekolah.
Aksi
Untuk mengatasi tantangan di atas, beberapa langkah strategis telah dilakukan: