Namun, tindakan ini memiliki potensi berdampak negatif pada kesejahteraan mental jika dilakukan secara obsesif, terus-menerus, dan disertai kecemasan.
Mengutip dari healthline.com, penelitian menunjukkan bahwa body checking bisa memicu perasaan negatif jika dilakukan secara berlebihan.
Mengapa melakukan body checking?
Body checking dilakukan dalam konteks ajang seperti ini untuk mengevaluasi bentuk fisik dan kesehatan peserta. Ini sejalan dengan prinsip dasar kontes kecantikan yang mencari duta yang dapat menginspirasi masyarakat melalui kombinasi otak, kecantikan, dan perilaku.
Dalam hal aspek kecantikan, body checking dilakukan untuk menciptakan penampilan yang menarik perhatian publik dengan fisik yang menonjol.
Demikian informasi arti body checking yang tengah ramai diperbincangkan hangat di media sosial buntut kabar tentang pelecehan seksual yang menimpa finalis Miss Universe Indonesia.***