Kenapa Suhu Dingin Akhir-akhir Ini, Apa Penyebabnya? Benarkah karena Fenomena Aphelion? Ini Kata BMKG

- 17 Juli 2023, 11:55 WIB
Ilustrasi - Kenapa suhu dingin akhir-akhir ini, apa penyebabnya, benarkah karena fenomena Aphelion? Simak kata BMKG dalam artikel ini.
Ilustrasi - Kenapa suhu dingin akhir-akhir ini, apa penyebabnya, benarkah karena fenomena Aphelion? Simak kata BMKG dalam artikel ini. /Freepik/wayhomestudio

BERITA DIY - Kenapa suhu dingin akhir-akhir ini, apa penyebabnya, benarkah karena fenomena Aphelion? Simak kata BMKG.

Masyarakat beberapa hari terakhir merasakan suhu dingin, apalagi ketika pagi hari, dibadingkan hari-hari biasa.

Di media sosial sempat beredar kabar bahwa suhu dingin akhir-akhir ini penyebabnya adalah Aphelion. 

Disebutkan, Aphelion adalah fenomena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion, sehingga menjadikan cuaca lebih dingin.

Baca Juga: Apa Itu Fenomena Aphelion yang Buat Cuaca Dingin? Ini Jadwal Fenomena Aphelion dan Perihelion di Indonesia

Tapi benarkah Aphelion penyebabnya? Yuk, simak penjelasan lengkap dari BMKG terkait penyebab suhu dingin yang terjadi akhir-akhir ini.

Dalam siaran pers yang diunggah di bmkg.go.id, BMKG menjelaskan Aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali sekitar bulan Juli. 

Namun itu bukan penyebab suhu dingin akhir-akhir ini di Indonesia. Saat fenomena Aphelion terjadi, bumi memang berada di titik terjauh dari matahari.

Tapi kondisi tersebut tidak mempengaruhi pada fenomena atmosfer dan cuaca di permukaan bumi. Jadi bukan Aphelion yang menjadi penyebabnya.

Baca Juga: 5 Cara Merawat Mobil dan Motor saat Cuaca Panas, Jaga Kondisi Mesin Jangan Tunggu Sampai Rusak!

BMKG menjelasakan suhu dingin akhir-akhir ini penyebabnya adalah puncak musim kemarau. Ini merupakan fenomena alamiah.

Di Indonesia puncak kemarau terjadi antara Juli, Agustus dan September. Di bulan-bulan ini, sebagian wilayah akan merasakan suhu dingin seperti akhir-akhir ini.

“Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin,” kata BMKG.

Dijelaskan, ada pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia yang menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia.

Baca Juga: 6 Tips Aman Beraktivitas saat Cuaca Panas Musim Kemarau, Banyak Minum Air Putih

Fenomena tersebut dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia, yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin.

Tiupan angin dari daerah dingin dan melewati perairan dingin, mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, terasa juga lebih dingin.

“Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer,” jelas BMKG.

Penyebab lainnya adalah langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosfer luar.

Baca Juga: Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia Menurut BMKG? Simak Penyebab Cuaca Panas dan Prakiraan Hingga Kapan

Hal itu membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. BMKG menegaskan fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun.

Akibat fenomena ini, di beberapa daerah dataran tinggi seperti Dieng akan berpotensi muncul embun es (embun upas).

Demikian penjelasan kenapa suhu dingin akhir-akhir ini, apa penyebabnya, benarkah karena fenomena Aphelion menurut BMKG.***

Editor: F Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah