Kali ini ia mewartakan Injil kepada pejabat istana Etiopia yang jauh-jauh datang ke Yerusalem karena percaya kepada Allah Israel.
Kepadanya, Filipus memperkenalkan Yesus sebagi sosok yang menderita demi dosa-dosa manusia. Kesaksian ini membuat orang asing itu terkesan.
Meski disebut pejabat sebagai orang yang dikebiri, dia sebenarnya menderita dan terpinggirkan. Solidaritas Yesus dan keberpihakan-Nya kepada kaum hina menyentuh hatinya.
Baca Juga: RHK 25 April 2023, Renungan Harian Keluarga dan Refleksi Tentang Menjadi Saksi Kristus
Ia pun ingin menjadi murid, ambil bagian dalam kematian dan kebangkitan-Nya dengan dibaptis.
Dunia memang penuh dengan dosa, penindasan dan keterasingan. Yesus hadir untuk menjawab situasi itu. Dialah roti hidup yang turun dari surga.