TEKS Khutbah Idul Fitri 2023 Pendek Nan Singkat Kemenag untuk Muhammadiyah, NU Membuat Jamaah Menangis Sedih

- 21 April 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi -Teks khutbah Idul Fitri 2023 terbaru pendek nan singkat dari Kemenag untuk Muhammadiyah dan NU membuat jamaah menangis sedih menyentuh hati.
Ilustrasi -Teks khutbah Idul Fitri 2023 terbaru pendek nan singkat dari Kemenag untuk Muhammadiyah dan NU membuat jamaah menangis sedih menyentuh hati. /PEXELS/Alena Darmel

Dalam ayat ini Allah swt menegaskan dengan kata “Ummatan Wasathan” yakni umat pertengahan yang memiliki arti, terbaik, adil, dan seimbang, baik dalam keyakinan, pikiran, sikap, maupun perilaku dan kita sebut sebagai umat yang moderat. Nilai-nilai moderat inilah yang saat ini perlu diperkuat dalam kehidupan beragama terlebih di tengah kebhinekaan yang sudah menjadi sunnatullah di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Setidaknya ada empat sikap moderat yang perlu kita semai dalam Idul Fitri ini dan menjadi ciri apakah seseorang moderat atau tidak. Yang pertama adalah sikap toleran yakni saling menghargai dan menghormati dalam bingkai aspek kemanusian. Sikap toleran merupakan sikap positif yang mampu memunculkan kedamaian karena berupaya menjaga hati orang lain di tengah perbedaan-perbedaan yang merupakan bagian dari fakta sosial yang tidak bisa terelakkan.

Sikap saling menghormati ini juga sudah dicontohkan oleh Rasulullah saat beliau berdiri memberi hormat kepada jenazah yang lewat di hadapannya. Kemudian salah seorang sahabat mengatakan kepada Rasulullah bahwa jenazah tersebut adalah orang Yahudi yang tak layak mendapat penghormatan. Rasulullah pun langsung menegur sahabat tersebut dengan kalimat, “Bukankah ia juga manusia?”. Redaksi haditsnya berbunyi:

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2023 PDF NU Tema: Menjaga Persaudaraan dan Perdamaian

مَرَّتْ بِهِ جَنَازَةٌ فَقَامَ فَقِيْلَ لَهُ إِنَّهَا جَنَازَةُ يَهُوْدِي فَقَالَ أَلَيْسَتْ نَفْسًا؟

Terkait toleransi dalam momentum ini, kita pun sebenarnya sudah diajarkan selama Ramadhan dan Idul Fitri untuk senantiasa menyemai toleransi dengan sesama umat Islam. Di antaranya adalah toleransi dalam mengawali puasa di Bulan Ramadhan dan mengawali lebaran Idul Fitri. Toleransi menjadi kunci dalam menyikapi perbedaan ini dan nyatanya umat Islam di Indonesia mampu melakukannya.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Sikap kedua adalah menguatkan komitmen kebangsaan. Kita perlu menyadari bahwa Indonesia bukanlah negara agama. Indonesia juga bukan negara sekular yang anti pada agama. Kita hidup di tengah beragamnya suku, budaya, dan agama yang semua itu menjadi sebuah kekayaan Indonesia yang harus dipertahankan. Kehadiran pemerintah dalam hal ini sangat penting agar semangat kebangsaan, keberagaman, dan keberagamaan bisa terus bersemai.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x