semakin lama bahunya bergoncang hebat,
ia rebah tersungkur tak berdaya.
Lirih ia memanggil,
“ayah, ayah, ayah”.
Denting jam tak terdengar,
hanya isak memenuhi ruang,
ia rebah terus memanggil lirih.
Perlahan angin berhembus,
diikuti suara memenuhi hatinya,