Contoh Teks Khutbah Jumat Puasa Ramadhan 31 Maret 2023 Singkat PDF Bertema: MEMBANGUN SEMANGAT CINTA RAMADHAN

- 31 Maret 2023, 08:25 WIB
Ilustrasi Contoh teks khutbah Jumat puasa Ramadhan 1444 H singkat memiliki kata yang menyentuh hati.
Ilustrasi Contoh teks khutbah Jumat puasa Ramadhan 1444 H singkat memiliki kata yang menyentuh hati. /UNSPLASH/Raka Dwi Wicaksana

Shalawat dan Salam tak henti-hentinya kita sanjungkan kepada Rasul pilihan dan Nabi tercinta; Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga kita semuanya mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak, amin.

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat NU Singkat dengan Kata Menyentuh Hati: Tema Puasa Ramadhan

Pada saat yang berbahagia ini, khatib mengajak kita semua, untuk bersama-sama berusaha meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT, yakni dengan senantiasa memperhatikan dengan sungguh-sungguh sekaligus melaksanakan dengan sebaik-baiknya apa yang menjadi perintah Allah SWT dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-Nya, sehingga kelak kita termasuk ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat, amin, amin ya rabbal 'alamin.

Kaum muslimin yang berbahagia,

Waktu terus berlalu dan tanpa terasa kita telah sampai di penghujung bulan Sya’ban. Bulan suci Ramadhan pun kian dekat dan memberikan suasana batin tersendiri bagi masing-masing orang. Ada yang bergembira dengan kehadiran bulan suci ini. Ada pula yang biasa-biasa saja: Sya’ban dan Ramadhan dinilai tak jauh berbeda dari bulan-bulan lainnya.

Sikap kedua ini menunjukkan tidak sensitifnya hati kita kepada kemuliaan-kemuliaan waktu khusus yang tertuang dalam ajaran Islam. Umumnya, suasana “biasa saja” itu bukan karena sikap ingkar melainkan karena terlalu padatnya kehidupan seseorang dengan aktivitas duniawi sehingga menganggap perjalanan bulan Rajab, Sya’ban, dan kemudian Ramadhan hanya sekedar rutinitas belaka.

Sementara Islam dan para ulama begitu memuliakan bulan-bulan tersebut. Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumid-Din menyebut adanya hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan, dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan, Imam Al-Ghazali memasukkan bulan Sya’ban ke dalam kategori bulan-bulan utama (al-asyhur al-fadhilah) di samping Rajab, Dzulhijjah, dan Muharram.

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat PDF Menyentuh Hati Paling Bagus tentang Keberkahan di Bulan Ramadhan Lengkap dengan Doanya

Ada hal yang istimewa dalam bulan Sya’ban. Ia menjadi jembatan menuju bulan yang paling diagung-agungkan. Itulah sebabnya mengapa bulan ini dikatakan “sya’ban”. Sya’ban yang berasal dari kata syi’ab bisa dimaknai sebagai jalan setapak menuju puncak. Artinya, bulan Sya’ban adalah bulan persiapan yang disediakan oleh Allah untuk hambanya dalam menapaki, memantapkan diri, sebagai persiapan menyongsong bulan puncak bernama ‘Ramadhan’.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x