Jumlah tersebut sudah lebih dari cukup, sebab dalam tradisi Yahudi, pengampunan bagi seorang yang melakukan dosa terencana dibatasi sampai tiga kali saja.
Namun meskipun lebih banyak dari tiga, tujuh tetaplah jumlah yang terbatas. Di sinilah letak perbedaan antara Petrus dan Yesus.
Petrus tetap berpikir tentang pengampunan yang ada batasnya, sementara Yesus mengajarkan pengampunan yang tidak terbatas.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini 11 Maret 2023 Tentang Mengampuni dan Menerima dengan Sukacita
Karena itu, menjawab pertanyaan Petrus, Yesus menegaskan bahwa mereka harus mengampuni sebanyak "tujuh puluh kali tujuh kali". Artinya mereka harus memberikan pengampunan yang tanpa batas.
Apa alasannya sehingga para murid diminta untuk tidak segan mengampuni secara terus menerus? Yesus menjelaskannya dengan menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang hamba yang diampuni, tetapi tidak mau mengampuni orang lain.