Network
BERITA DIY - Simak arti Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo yang menjadi salah satu semboyan Wali Songo. Ketahui berbagai semboyan yang lainnya.
Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo tentunya telah menjadi istilah yang akrab bagi masyarakat khususnya dalam masyarakat Jawa hingga kini.
Pasalnya semboyan Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo tersebut banyak digunakan sebagai semboyan dalam berbagai kalangan maupun pertemuan.
Salah satu yang menggunakan semboyan Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo tersebut adalah seperti adanya gubahan lagu yang dirilis oleh seniman Sudjiwo Tejo.
Baca Juga: Arti Yassarallah, Ucapan Doa untuk Memohon Kemudahan Urusan Lengkap Tulisan Arab dan Latin
Arti Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo
Lantas apa sebenarnya arti dari Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo tersebut? Simak ulasan lengkapnya.
Berdasarkan pada bahasa yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa istilah tersebut merupakan menggunakan Bahasa Jawa di dalamnya.
Dari sisi sejarahnya, di berbagai sumber menyatakan bahwa istilah tersebut merupakan kata atau semboyan yang pertama kali dicetuskan oleh Sunan Kalijaga sebagai salah satu Wali Songo.
Dalam arti Bahasa Indonesia maka istilah tersebut dapat dimaknai dengan Berjuang tanpa massa, Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan lawan.
Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, Kaya tanpa didasari kebendaan.
Baca Juga: Apa Arti Wedhus Gembel Saat Erupsi Gunung Merapi? Ini Artinya dan Penjelasan Ilmiah
Semboyan-semboyan Wali Songo
Selain istilah tersebut juga masih terdapat berbagai semboyan dan falsafah yang dicetuskan oleh Wali Songo dan masih digunakan sampai saat ini.
Berikut merupakan berbagai semboyan dari Wali Songo yang dapat diketahui beserta dengan arti lengkapnya:
1. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna: Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti
2. Memayu Hayuning Bawana: Manusia hidup di dunia ini harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta memberantas segala angkara murka, serakah dan tamak.
3. Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti: Segala sifat keras hati, picik, angkara murka hanya dikalahkan dengan sikap bijak lembut hati dan sabar.
4. Urip Iku Urup: Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik
5. Ojo Gumunan, ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman: Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja
Demikianlah informasi mengenai arti Digdoyo Tanpo Aji, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Tanpo Bolo lengkap dengan berbagai semboyan Wali Songo yang lainnya.***
