Fenomena solstis terjadi dua kali tiap tahun yakni pada 21 Juni dan 21 Desember.
Apakah fenomena solstis berbahaya?
Peneliti LAPAN Andi Pangerang menyatakan jika solstis adalah fenomena biasa dan tidak berbahaya.
Ia menyatakan jika fenomena solstis tidak berbahaya bagi Bumi dan penghuninya.
Andi mengingatkan masyarakat untuk tidak mengaitkan solstis dengan fenomena alam lainnya, seperti gempa, gunung berapi, tsunami, cuaca lokal hingga istilah kiamat kecil lainnya.
Apa dampak fenomena solstis bagi Bumi
Ketika terjadi solstis, jarak Matahari terhadap Bumi akan jauh dari biasanya. Oleh karena itu, ada bagian Bumi yang alami siang hari terlama dan siang hari terpendek.
Apa yang disebut dengan siang hari paling lama adalah Summer Solstice. Waktu siang hari terasa lebih lama dibandingkan dengan malam harinya.
Sementara, penyebutan siang hari paling sebentar disebut Winter Solstice. Di mana, pada hari itu malam hari akan lebih lama dibandingkan siang harinya.