Maka ditegaskan bahwa mimpi adalah mimpi, tidak ada urusannya dengan duniawi dan apa yang akan terjadi pada dunia nyata.
Buya Yahya menambahkan bahwa mimpi jelek berasal dari syaiton dan mimpi baik datangnya dari Allah Swt.
Mimpi baik seperti apa? Mimpi baik seperti bertemu orang – orang sholeh, melihat ka’bah, berdzikir, hingga melakukan ibadah kebaikan.
Kemudian jika datang mimpi jelek atau mimpi buruk seperti menakutkan ada baiknya melakukan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu:
- Meludah ke kiri tiga kali
- Membaca Al Falaq, An Naas
- Mengucapkan Ta’awudz (a’udzubillahhiminassyaithoo nirrajim)
- Menoleh ke kiri
- Membaca Al Falaq, An Naas
- Meludah yang tidak keluar ludahnya
Buya Yahya menegaskan ada baiknya kemudian tidak perlu dipikirkan dan tidak perlu dihubungkan dengan dunia nyata.
Pada sebuah hadits, Rasulullah SAW juga telah bersabda tentang mimpi buruk sebagai berikut:
الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ