Renungan Katolik 1 Timotius 1:3-11: Berpeganglah Pada Ajaran Sehat, untuk Menjalankan Kehidupan Hari Ini

- 3 Juli 2022, 10:52 WIB
Renungan katolik 1 Timotius 1:3-11, dengan ini Berpeganglah pada Ajaran Sehat, untuk kehidupan sehari-hari Minggu, 3 Juli 2022.
Renungan katolik 1 Timotius 1:3-11, dengan ini Berpeganglah pada Ajaran Sehat, untuk kehidupan sehari-hari Minggu, 3 Juli 2022. /Pexels/Eduardo Braga

Orang-orang yang tidak takut lagi melakukan segala bentuk dosa kecemaran. Jadi hukum dibuat untuk menentukan pelanggaran serta menghakimi mereka yang suka berbuat jahat, bagi yang hidupnya jauh dari Allah.

Berbeda tentu ajaran para rasul yang mengedepankan berita Injil. Suatu Injil dari Allah yang mulia dan bahagia. Suatu Injil yang menunjukkan sifat Allah sendiri.

Di dalam sifat itu, Allah merindukan manusia mengalami keselamatan yang hakiki. Keselamatan yang membawa damai sejahtera, ketenangan, kebahagiaan, di dunia ini dan di sorga. Suatu keselamatan kekal. Demikianlah kita memuji dan memuliakan Allah untuk Injil Keselamatan yang terus dikerjakan-Nya sampai saat ini.

Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan,

Jadi, jika ada orang yang bertanya bagaimana menentukan apakah suatu ajaran sehat atau tidak sehat, maka jawabannya adalah: Ada satu ukuran yang mutlak, pasti dan tegas, yaitu Injil yang telah dipercayakan kepada Paulus.

Injil adalah Kabar Baik yang dikerjakan oleh Allah bagi semua ciptaan dan manusia melalui Yesus Kristus. Di dalam kehidupan, penderitaan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga, serta pengajaran-pengajaran-Nya.

Tema renungan kita berbunyi: BERPEGANGLAH PADA AJARAN YANG SEHAT. Tema ini merupakan ajakan bagi kita untuk senantiasa berhikmat dan bijak dalam “mengkonsumsi” setiap bentuk “makanan” atau pengajaran yang pantas dan layak kita terima. Tidak semua pengajaran itu sehat dan mendatangkan kebaikan bagi hidup keimanan kita. Ya tidak semua yang enak itu adalah sehat.

Jika suatu pengajaran hanya bersumber dari kedangkalan dan keterbatasan manusiawi dan hanya berakhir pada sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat bagi hidup kita apalagi bertujuan untuk “kepujian” diri sendiri, lepaskanlah ajaran itu. Jika suatu ajaran hanya bersifat “hiburan” semata dan tidak berdampak pada hidup rohani yang mengasihi Tuhan dan sesama, buanglah itu.

Jika suatu ajaran, kita tahu hanya membuat kita hidup makin jauh dari Tuhan dan sama sekali tidak memberi relevansi yang memberdayakan hidup kita, jauhilah itu. Kita harus tegas menghindak diri dari segala sesuatu yang merusak hidup kita.

Sebaliknya dengan segala daya upaya kita mengejar apa yang mendatang iman, sukacita dan kebahagiaan serta keselamatan hidup kekal. Semua telah tersedia dalam jalan hidup yang Kristus perkenankan bagi kita. Yesus sendiri berfirman: “ “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup …” (Yohanes 14:6).

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x