اِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّـى إِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
Artinya: “Sesungguhnya Allah Swt. tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah Swt. mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain.”
Baca Juga: Materi Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Menyentuh Hati Tema Mempersiapkan Bekal Sebelum Kematian
Sehingga perlu kita ingat kembali syarat mencari ilmu yang disampaikan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah yakni:
اَلا لاَ تَناَلُ اْلعِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ – سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ ذُكاَءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِباَرٍ وَبُلْغَةٍ – وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
Dalam bait syair ini disebutkan syarat pertama seseorang dalam menuntut ilmu adalah kecerdasan. Kecerdasan ini mencakup akal, akhlak, emosi, di mana kecerdasan akhlak lebih diutamakan agar ilmu dapat diserap atau dipahami dengan baik. Yang kedua adalah bersungguh-sungguh yakni dengan memiliki tekad kuat tak gampang putus asa dalam menimba ilmu. Yang ketiga adalah bersabar dalam menjalani proses menuntut ilmu dengan tegar menghadapi cobaan dan gangguan yang ada.
Kemudian syarat keempat adalah harus siap mengeluarkan modal atau biaya. Kita perlu menyadari bahwa setiap perjuangan pasti ada pengorbanan termasuk mencari ilmu. Jangan berharap ilmu yang berkualitas dan bermanfaat, jika kita tidak mau berkorban dengan mengeluarkan biaya untuk kebutuhan ilmu yang sedang kita cari. Syarat yang kelima adalah mengikuti petunjuk guru. Hal ini artinya kita tidak boleh belajar tanpa guru, khususnya belajar agama. Dalam mempelajari sesuatu kita harus mencari seseorang yang memang sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan ilmu yang benar, guru akan memberikan bimbingan serta koreksi jika kita melakukan suatu kesalahan. Selanjutnya, syarat seseorang dalam menuntut ilmu adalah harus menempuh waktu yang lama. Tidak instan, tidak tiba-tiba alim dengan belajar hanya dalam waktu singkat.
Hadirin siding Jumat rahimakumullah,
Demikianlah yang bisa khatib sampaikan pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.