Arti Filosofi Lebaran dan Sejarah Hari Raya Idul Fitri, Asal Muasal 1 Syawal dari Zaman Nabi hingga Tradisi

- 1 Mei 2022, 18:33 WIB
Ilustrasi - Simak arti filosifu Lebaran dan sejarah Hari Raya Idul Fitri sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi - Simak arti filosifu Lebaran dan sejarah Hari Raya Idul Fitri sejak zaman Nabi Muhammad SAW. /UNSPLASH/@muktaszim

Seperti diketahui bahwa umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan yang mengharuskan menahan nafsu.

Setelah menjalani ibadah melawan godaan dan nafsu tersebut, Hari Raya Idul Fitri juga diartikan kemenangan bagi umat yang berhasil menjalankan ibadah selama puasa.

Menjelang Lebaran tiba, umat Islam yang memenuhi syarat dan tergolong mampu juga diharuskan membayar zakat untuk dirinya sendiri maupun orang yang ditanggungnya.

Baca Juga: Cara Memasak Ketupat untuk Menu Sayur Ketupat Lebaran Hanya 40 Menit: Lembut, Pulen, dan Tahan Lama

Beragam tradisi dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Orang merayakan Hari idul Fitri berbeda-beda namun dengan tujuan yang sama yaitu kembali ke suci.

Di Indonesia sendiri, ada beragam tradisi yang umum dilakukan oleh masyarakat Muslim Tanah Air, seperti mudik dan silaturahmi.

Mudik atau pulang ke kampung halaman menjadi tradisi yang melekat ketika hari libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Orang pulang ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama keluarga di tempatnya berasal.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat Idul Fitri 2022 1 Syawal 1443 H Cek di Sini, Lebaran versi Pemeirntah, NU, dan Muhammadiyah

Sementara itu, tradisi saling memaafkan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan selama Lebaran tiba. Bahkan, orang membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) saat silaturahmi berlangsung.

Aneka makanan dan kudapan menjadi ciri khas Lebaran, di antaranya ketupat, sayur lontong, nastar, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Inayah Bastin Al Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x