Network
BERITA DIY - Penjelasan peluang apakah hilal nantinya akan terlihat dan menjadi tanda memasuki 1 Syawal atau Lebaran Idul Fitri.
Dalam syarat yang telah ditetapkan melalui MABIMS, bahwa kenampakan hilal yang memenuhi syarat bahwa akan memasuki bulan baru yaitu harus berada minimal 3 derajat dari orbit.
Peraturan mengenai posisi hilal yang minimal berada minimal 3 derajat pada orbitnya tersebut juga diketahui akan digunakan dalam menetapkan waktu 1 Syawal atau Lebaran Idul Fitri.
Baca Juga: Pelayanan Bank BCA Saat Libur Lebaran 2022 Tutup atau Buka? Cek Update Jadwal Operasional di Sini
Sementara itu, menurut pemerintah melalui Kemenag pihaknya memastikan akan tetap menggunakan metode yang sama seperti yang dilakukan dalam penetapan awal Ramadhan yaitu dengan rukyatul hilal.
Rencananya rukyatul hilal yang akan digunakan untuk menentukan 1 Syawal atau Idul Fitri tersebut akan dilakukan pemantauan oleh beberapa pihak di berbagai titik di Indonesia.
Proses rukyatul hilal dalam penentuan tanggal Lebaran Idul Fitri kali ini rencananya akan dilakukan mulai pada Minggu 1 Mei 2022 mendatang dan akan ditetapkan pada Sidang Isbat.
Baca Juga: Jadwal Terbaru Cuti Bersama dan Hari Libur Nasional Lebaran Idul Fitri, Tanggal Berapa Saja?
Mengenai peluang apakah hilal dapat terlihat pada Minggu 1 Mei 2022 sesuai dengan tanggal yang ditetapkan tersebut, Kementerian Agama atau Kemenag sendiri memberikan keterangan beberapa waktu lalu.
Melalui laman Kemenag.go.id, disebutkan bahwa jika dilihat dari metode hisab, maka diketahui bahwa pada 1 Mei 2022 tersebut hilal bulan baru atau memasuki Syawal telah terlihat.
